Saham BCA Terus Jadi Buruan, Jumlah Pemegang Sahamnya Sudah Tembus 50.000 Investor

Jumat, 16 Agustus 2019 | 11:19 WIB
Saham BCA Terus Jadi Buruan, Jumlah Pemegang Sahamnya Sudah Tembus 50.000 Investor
[ILUSTRASI. Layanan nasabah perbankan]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Bank Central Asia alias BCA (BBCA) terus menjadi buruan para investor.

Terbukti, selain harga saham BBCA yang terus mendaki sepanjang tahun ini, jumlah investor yang mendekap saham BCA terus bertambah.

Jumlah investor yang memiliki saham BCA kini bahkan sudah tembus di atas 50.000 investor.

Per akhir Juli 2019, jumlah pemegang saham BCA tercatat sebanyak 50.535 investor.

Jumlah tersebut bertambah 1.546 investor dibandingkan jumlah pemegang saham BCA per Juni 2019 yang sebanyak 48.989 investor.

Jika diperhatikan, jumlah pemegang saham BCA sejak awal tahun ini memang terus meningkat.

Baca Juga: Tiga Bank Besar Mencetak Untung Gede, Laba Bersih BCA Naik Paling Kencang

Pada Januari 2019, jumlah pemegang saham BCA tercatat sebanyak 42.179 investor.

Jumlah tersebut meningkat 823 dibandingkan jumlah pemegang saham BCA per Desember 2018 yang sebanyak 41.356 investor.

Lalu, pada Februari 2019, ada tambahan 2.820 investor yang mendekap saham BCA.

Sehingga, per akhir Februari 2019, jumlah pemegang saham BCA sebanyak 44.999 investor.

Baca Juga: Ternyata, investor asing lebih banyak membeli saham BCA (BBCA) di pasar negosiasi

Pada Maret 2019, pemegang saham BCA bertambah lagi sebanyak 831 investor menjadi 45.830 investor.

Per akhir April 2019, investor yang mengempit saham BCA kembali bertambah menjadi 46.463 pemegang saham.

Lalu, ada tambahan sebanyak 1.505 investor pada Mei 2019.

Sehingga, jumlah pemegang saham BCA per akhir Mei menjadi sebanyak 47.968 investor.

Sementara penambahan jumlah pemegang saham pada Juni 2019 sebanyak 1.021 investor.

Jika dihitung, sejak akhir tahun lalu hingga akhir Juli 2019, jumlah pemegang saham BCA bertambah sebanyak 9.179 investor.

Secara persentase, kenaikan jumlah pemegang saham BCA sepanjang tahun ini mencapai 22,2%.

Persentase kenaikan jumlah pemegang saham BCA itu hampir sama dengan persentase kenaikan harga sahamnya.

Di akhir tahun lalu, harga saham BCA ditutup di posisi Rp 26.000 per saham.

Sementara pada akhir Juli lalu, harga saham BCA bertengger di posisi Rp 30.950 per saham.

Artinya, sejak awal tahun hingga akhir Juli lalu, harga saham BCA naik sebesar 19%.

Pemegang saham pengendali BCA adalah PT Dwimuria Investama Andalan yang menguasai 13.545.990.000 saham BCA.

Jumlah tersebut mewakili 54,94% dari total saham BCA.

Baca Juga: Wow, Direktur BCA Ini Membeli Saham BCA (BBCA) di Harga Rp 31.250 per Saham

Dwimuria Investama adalah perusahaan yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono (51%) dan Bambang Hartono (49%).

Sementara, jumlah saham yang dipegang investor publik dengan kepemilikan saham kurang dari 5% sebanyak 11.109.020.000 saham.

Jumlah tersebut mewakili 45,06% dari total saham BCA.

Termasuk investor yang memiliki saham BCA dengan kepemilikan di bawah 5% adalah direksi dan komisaris BCA.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, misalnya, memiliki 8,19 juta saham BCA.

Sementara Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso mendekap 23,15 juta saham BCA.

Apakah Anda termasuk satu di antara 50.535 pemegang saham BCA?

Baca Juga: Direkur BCA Ini Memanfaatkan Penurunan Harga Saham BCA untuk Menambah Kepemilikan

Bagikan

Berita Terbaru

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan
| Senin, 17 November 2025 | 19:10 WIB

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan

Dorongan terhadap saham INET dilatarbelakangi oleh aksi korporasi untuk memperluas ekspansi dan jaringan internet berkecepatan tinggi.

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas
| Senin, 17 November 2025 | 17:38 WIB

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas

Menteri UMKM Maman Abdurrahman umumkan perubahan signifikan KUR: bunga flat 6% dan pengajuan tanpa batas mulai 2026. 

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun
| Senin, 17 November 2025 | 16:35 WIB

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun

Besaran tarif dalam usulan ini bersifat progresif, mengikuti perkembangan harga emas dunia atau harga mineral acuan (HMA)

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis
| Senin, 17 November 2025 | 13:17 WIB

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis

BCA catat laba Rp 48,26 triliun di Oktober 2025, naik 4,39% secara tahunan dan sesuai proyeksi analis

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

INDEKS BERITA

Terpopuler