Saham BUMN Kompak Merah Terseret Koreksi Bursa Saham

Selasa, 14 Juni 2022 | 06:05 WIB
Saham BUMN Kompak Merah Terseret Koreksi Bursa Saham
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merosot pada perdagangan Senin (13/6).  Misalnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 6,36%, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) merosot 5,96%, dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 5,77%.

Secara umum, dari 20 emiten anggota IDX BUMN 20, hanya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat sebesar 1,49%.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora melihat penurunan harga saham BUMN mengikuti pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kemarin, IHSG ditutup melemah 1,29% ke level 6.995,42.

Sempat beredar kabar, penurunan harga saham emiten BUMN berkaitan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23/2022 yang mengubah PP No 45/ 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN. Salah satu poin yang ramai disorot, direksi BUMN wajib bertanggung jawab atas kerugian BUMN.

PP No 23/2022 antara lain menyatakan, komisaris dan direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian BUMN, jika yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas. Bahkan, direksi BUMN yang mengalami rugi dapat dituntut ke pengadilan.

Toh, Andhika menilai, beleid baru tersebut justru positif bagi prospek emiten BUMN.  "Jangka panjang, PP ini merupakan sentimen positif untuk saham BUMN," katanya.

Andhika menilai, secara umum saham bank dan saham BUMN konstruksi masih menarik. Pemulihan ekonomi dan dimulainya berbagai proyek akan mendorong kinerja kedua sektor ini. Sementara  sektor komoditas kurang menarik karena harga komoditas sudah berada di akhir kenaikannya.

Andhika merekomendasikan buy on weakness saham PTPP dengan support Rp 860 dan target Rp 1.050. Di juga menjagokan WIKA dengan support Rp 895 dan target harga Rp 1.100, serta BBRI dengan support Rp 4.250 dan target Rp 4.600 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rasanova menjagokan saham TLKM,  WIKA, PTPP, dan SMGR. Katalis positifnya antara lain, kinerja yang stabil, potensi pertumbuhan proyek pasca pemulihan dari dampak pandemi, hingga kebutuhan pembangunan properti dan infrastruktur.

Dia menyarankan buy on weakness karena tren koreksi pasar saham. "Untuk timeframe setidaknya satu tahun ke depan ada potensi naik. Untuk jangka pendek, kemungkinan masih koreksi dulu," katanya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler