Berita Market

Saham GOTO Merosot, Kapan Waktunya Beli?

Kamis, 28 April 2022 | 04:00 WIB
Saham GOTO Merosot, Kapan Waktunya Beli?

Reporter: Sugeng Adji Soenarso, Yuliana Hema | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah agen stabilisasi kehabisan amunisi saham greenshoe, penurunan saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tidak terbendung. Saham perusahaan teknologi ini terkena auto reject bawah setelah turun 6,45% ke level Rp 290 per saham.

Saham greenshoe sedianya menjaga harga GOTO berada paling rendah di harga IPO Rp 338 per saham. Agen stabilisasi, CGS-CIMB Sekuritas, memiliki waktu melakukan stabilisasi dalam waktu 30 hari sejak GOTO IPO pada 11 April lalu, atau hingga mencapai total saham yang ditentukan.

Namun, kemarin, CGS-CIMB Sekuritas membeli 75,43 juta saham dengan harga rata-rata Rp 293,24 per saham. "Laporan ini merupakan laporan terakhir kami sebagai agen stabilisasi GOTO, dikarenakan saham yang dipergunakan untuk proses stabilisasi harga telah habis dibeli," kata Sugiharto Widjaja, Direktur CGS-Sekuritas dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/4).

Jadi, saham yang dibeli oleh CGS-CIMB Sekuritas sudah 100% dari 6,09 miliar saham. Nilai pembeliannya mencapai Rp 2,05 triliun.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, sedari awal, GOTO lebih banyak digerakkan ekspektasi dan persepsi investor. Karena itu, sejauh mana penurunan harga akan sesuai persepsi investor.

Nico menyarankan investor wait and see. Menurut hitungan dia, support GOTO ada di Rp 290 dan resistance Rp 318 per saham. Proyeksi dia, GOTO bearish dalam jangka pendek.

Vice President Infovesta Uama Wawan Hendrayana juga menyarankan investor wait and see dan mencermati laporan keuangan kuartal I-2022. Jika disandingkan perusahaan sejenis, yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), meski keduanya masih sama-sama merugi, Wawan menilai GOTO memiliki prospek yang lebih baik.

"Secara prospek GOTO dipandang lebih baik, tetapi ini pun dalam jangka panjang dan tidak ada jaminan akan menghasilkan keuntungan dengan model bisnis yang ada," kata Wawan, Selasa (26/4).Untuk menjaga momentum pertumbuhan, bisa saja GOTO berinvestasi pada emiten lain, seperti yang dilakukan BUKA.

 

Terbaru