Saham INAF Melesat 6,59% Diawal Perdagangan Selasa (22/6) Akibat Obat Terapi Covid-19

Selasa, 22 Juni 2021 | 09:52 WIB
Saham INAF Melesat 6,59% Diawal Perdagangan Selasa (22/6) Akibat Obat Terapi Covid-19
[ILUSTRASI. Obat anti parasit Ivermectin produksi Indofarma (INAF).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal perdagangan hari ini, Selasa (22/6), harga saham INAF (PT Indofarma Tbk) langsung melejit 6,59% ke level Rp 2.750, setelah kemarin ditutup di posisi Rp 2.580 per saham. Lonjakan harga saham ini terkadi, setelah kemarin Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir mengumumkan INAF telah merilis obat bernama Ivermectin.

Obat tersebut, merupakan obat minum anti parasit yang secara in vitro memiliki kemampuan anti-virus yang luas guna menghambat replikasi virus Sars-CoV-2. Nantinya, obat minum tersebut dapat digunakan dalam terapi penyembuhan pasien Covid-19.

Kata Erick, obat anti parasit yang resmi diluncurkan oleh INAF telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami terus melakukan komunikasi intensif kepada Kemenkes, bagaimana memang sesuai rekomendasi dari BPOM dan Kemenkes obat ini tentu harus dapat izin dokter dalam penggunaan kesehariannya," ungkap Erick dalam Konferensi Pers Virtual, seperti diberitakan KONTAN Senin (21/6).

Baca Juga: Saham Farmasi Beterbangan Seiring Lonjakan Kasus Covid-19 RI yang Tembus Dua Juta

Erick mengatakan, obat Ivermectin yang diproduksi Indofarma sudah mulai diproduksi dengan kapasitas 4 juta per bulan dan bisa menjadi solusi mengatasi Covid-19 secara menyeluruh.

"PPKM mikro yang sudah dilanjutkan oleh pemerintah, di mana TNI, Polri, dan para Pemerintah Daerah sedang bekerja keras, tentu ini menjadi bagian kami Kementerian BUMN mencoba membantu penyediaan obat juga," tukas Erick.

 

 

Obat Ivermectin ini dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp 5.000 - Rp 7.000 per tablet. Dia menjelaskan bahwa penggunaan obat Ivermectin ini takarannya berbeda-beda disesuaikan dengan gejala yang dirasakan oleh masing-masing pasien.

"Tapi sekali lagi ditekankan ini terapi, bukan obat covid-19. Ini bagian dari salah satu terapi penyembuhan," jelasnya. 

Saat ini, obat Ivermectin sedang dalam tahap penelitian di Balitbangkes dan bekerjasama dengan beberapa rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa Obat Ivermectin dapat digunakan dalam manajemen Covid-19, baik sebagai pencegahan (profilaksis) ataupun pengobatan.

Adapun, sebelumnya Indofarma telah memiliki ragam produk untuk penanggulangan Covid-19. Untuk kategori obat, Indofarma memproduksi dan memperoleh izin edar antara lain Oseltamivir 75 mg kapsul dan Remdesivir 100 mg injeksi dengan merek Desrem.

Baca Juga: Emiten Kosmetik Berharap dari Bisnis Kesehatan dan Jamu

Sedangkan untuk alat kesehatan, memproduksi dan memperoleh izin edar antara lain Masker medis 3 ply dan Viral Transport Medium.

"Saya berharap, meski usaha pemerintah dan juga perusahaan-perusahaan BUMN sudah maksimal dalam memerangi pandemi ini dengan cara mendatangkan vaksin dan memproduksi obat, peran dan kesadaran tinggi dari masyarakat dalam memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan mencuci tangan tetap menjadi kunci utama agar kita bisa selamat dari pandemi yang masih tinggi ini," pungkasnya.

Selanjutnya: Emiten Kosmetik Berharap dari Bisnis Kesehatan dan Jamu

Selanjutnya: Disokong Anthoni Salim, DCII Kembali Investasi Data Center Rp 2 Triliun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual
| Minggu, 07 Desember 2025 | 22:38 WIB

Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual

Bagi DMMX Group, proyek ini sejalan dengan strategi jangka panjang untuk memperluas portofolio IP dan konten digital.

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

INDEKS BERITA