Sanksi Terbaru AS, Batasi Akses Rusia dan Belarusia ke Pupuk

Sabtu, 09 April 2022 | 10:58 WIB
Sanksi Terbaru AS, Batasi Akses Rusia dan Belarusia ke Pupuk
[ILUSTRASI. Orang-orang berbaris di depan apotek, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 1 Maret 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) pada Jumat memperluas pembatasan ekspor terhadap Rusia dan Belarusia atas invasi ke Ukraina. Dalam upaya terbarunya menekan Moskow dan Minsk, AS membatasi akses kedua negara itu ke impor barang-barang seperti pupuk dan katup pipa.

Pemerintahan Presiden Joe Biden juga membatasi penerbangan pesawat buatan Amerika yang dimiliki, dikendalikan, atau disewa oleh warga Belarusia untuk terbang ke Belarus. AS menjatuhkan sanksi ke Belarusia atas "tindakan Belarusia dalam mendukung tindakan agresif Rusia di Ukraina."

Washington telah berusaha untuk memperdalam sanksi terhadap Rusia dan Belarusia yang merupakan sekutunya, setelah Rusia menarik pasukannya dari Kiev utara. Bersamaan dengan perginya Rusia, terungkap keberadaan kuburan massal di kota Bucha. 

Baca Juga: Kremlin Akui Kerugian Besar di Ukraina, Rusia Kuburkan Tentara Tewas

AS pada Rabu menargetkan bank dan elit Rusia dengan serangkaian sanksi baru, termasuk melarang orang Amerika berinvestasi di Rusia, sebagai tanggapan atas apa yang dikecam Presiden Joe Biden sebagai "kejahatan perang besar" oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Invasi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dimulai pada 24 Februari, adalah konflik paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Rusia menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang ditujukan untuk melindungi warga sipil.

Kementerian Perdagangan mengatakan akan mulai mewajibkan Rusia dan Belarusia untuk mendapatkan lisensi khusus ketika berusaha untuk mendapatkan sejumlah barang dari pemasok AS dan berjanji untuk menolak lisensi tersebut. Barang tersebut meliputi pupuk, katup pipa, bantalan bola dan bagian lain, bahan dan bahan kimia.

Baca Juga: Intelijen Jerman dan Gambar Satelit Ungkap Pembunuhan Warga Sipil di Bucha, Ukraina

Pemerintah mengatakan barang-barang yang dibuat di luar negeri dengan peralatan AS juga akan memerlukan lisensi AS, yang rencananya akan ditolak oleh pemerintah.

"Ini adalah bukti bahwa mereka akan terus memperketat kontrol ekspor dan menargetkan secara ekonomi kategori-kategori yang belum mereka lakukan," kata Emily Kilcrease, rekan senior di Center for a New American Security dan mantan wakil asisten Perwakilan Dagang AS. , mencatat bahwa Departemen Perdagangan sekarang semakin membatasi akses Rusia ke semua barang yang ekspornya diatur. "Itu signifikan."

Tindakan pada akhir Februari dan Maret menempatkan kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya pada ekspor barang-barang buatan AS dan asing yang ditujukan ke Rusia atau Belarus. Langkah-langkah tersebut, dikoordinasikan dengan lebih dari 30 negara lain, membatasi komoditas, perangkat lunak, dan teknologi yang luas.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler