Sarana Menara Nusantara (TOWR) Berencana Buyback 2,5 miliar Saham

Selasa, 21 Desember 2021 | 07:05 WIB
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Berencana Buyback 2,5 miliar Saham
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) memperoleh restu pemegang saham untuk melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada Senin (20/12). 

TOWR rencananya melakukan pembelian kembali saham maksimal 2.550.731.250 saham. 

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, jumlah saham yang akan dibeli kembali tersebut setara 5% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

"Buyback saham akan dilakukan dalam periode 18 bulan ke depan sejak persetujuan dari pemegang saham didapatkan," kata Adam dalam acara paparan publik TOWR secara virtual, Senin (20/12).

Dalam kurun waktu 3,5 tahun terakhir, TOWR sudah dua kali melakukan program buyback saham. Persetujuan buyback pertama didapatkan pada tanggal 10 Agustus 2018 dan yang kedua pada tanggal 5 Mei 2020.

Dari hasil pembelian kembali saham sampai akhir November 2021, TOWR memiliki sebanyak 1.215.685.200 saham treasury atau setara 2,38% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, buyback saham yang akan dilaksanakan TOWR bakal semakin menambah jumlah saham tresuri perusahaan.

Pendapatan naik

Anak usaha Grup Djarum ini memprediksi, pendapatan perusahaan hingga akhir tahun 2021 bisa tumbuh lebih dari target awalsetelah mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) pada awal Oktober 2021.

Adam Gifari mengatakan, pendapatan dari SUPR akan mulai dikonsolidasikan pada kuartal IV-2021. Sebagai gambaran, dalam setahun, SUPR diprediksi bisa memberikan tambahan pendapatan hingga Rp 2,2 triliun.

Pada awalnya, TOWR menargetkan pendapatan tahun 2021 bisa tumbuh 8% secara year on year (yoy). Target tersebut hanya berasal dari bisnis organik TOWR, yaitu pembangunan menara baru, penambahan kolokasi, hingga pembangunan serat optik (fiber optic).

Jika membandingkan dengan realisasi pendapatan 2020 yang sebesar Rp 7,45 triliun, maka pendapatan TOWR hingga akhir tahun 2021 setidaknya dapat mencapai Rp 8,04 triliun. Sepanjang sembilan bulan pertama 2021, TOWR  sudah membukukan pendapatan sebesar Rp 6,07 triliun atau naik 9,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sejauh ini, pencapaian kami cukup baik dan cukup on track. Dengan penambahan pendapatan dari Solusi Tunas Pratama, rasa-rasanya pertumbuhan pendapatan Sarana Menara Nusantara hingga akhir 2021 akan mencapai lebih dari 8%," kata Adam.

Untuk tahun 2022, Adam menyampaikan, pertumbuhan pendapatan TOWR kemungkinan akan lebih tinggi lagi. Pasalnya, kontribusi pendapatan dari SUPR selama empat kuartal akan dikonsolidasikan secara penuh.

Sayangnya, Adam belum bisa memberikan informasi secara detail. Pasalnya, jumlah pembangunan menara baru, penambahan kolokasi, maupun pembangunan fiber optic akan sangat tergantung dengan permintaan dari operator telekomunikasi.

"Tapi biasanya, kami bisa bangun menara baru sebanyak 500-800 menara setiap tahunnya. Lalu, jika ditambah dengan kolokasi, maka penambahan penyewaan baru bisa sekitar 2.000 penyewaan," ucap Adam. Selain pengembangan organik, akuisisi aset maupun perusahaan juga masih akan menjadi strategi pertumbuhan TOWR pada tahun depan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

Buih Cuan Multi Bintang (MLBI) di Ujung Tahun Ini
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00 WIB

Buih Cuan Multi Bintang (MLBI) di Ujung Tahun Ini

Masa libur Nataru menjadi momentum krusial bagi bisnis perusahaan. Oleh karena itu, MLBI menyiapkan sejumlah strategi.

Masa Panen Sektor Konsumer Tiba
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00 WIB

Masa Panen Sektor Konsumer Tiba

Sejumlah emiten yang bergerak di sektor ritel dan barang konsumsi berpeluang untuk mendapat berkah menjelang momentum Natal dan Tahun Baru. 

Nilai Transaksi Kripto Domestik Turun di November 2025
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:45 WIB

Nilai Transaksi Kripto Domestik Turun di November 2025

Berdasarkan data OJK, nilai transaksi kripto bulan November 2025 turun 24,53% menjadi Rp 37,20 triliun dari Rp 49,29 triliun pada Oktober 2025. 

Penjualan Lahan Industri Bisa Mengerek Kinerja AKRA
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:45 WIB

Penjualan Lahan Industri Bisa Mengerek Kinerja AKRA

AKRA mendapat dorongan dari bisnis lahan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Berharap IPO Bisa Lebih Semarak di Tahun Kuda Api
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:43 WIB

Berharap IPO Bisa Lebih Semarak di Tahun Kuda Api

Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait initial free float berpotensi mempengaruhi tren IPO lantaran dapat mendorong likuiditas.

Kenaikan Rupiah di Akhir Pekan Ini Masih Rapuh
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:30 WIB

Kenaikan Rupiah di Akhir Pekan Ini Masih Rapuh

Rupiah menguat tipis setelah  Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan ketiga kali tahun ini

Indeks Dolar Masih Akan Tertekan di 2026
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:15 WIB

Indeks Dolar Masih Akan Tertekan di 2026

Indeks dolar AS kembali tertekan setelah Federal Reserve memangkas bunga acuan sebesar 25 bps pada Kamis (11/12) dinihari WIB.

INDEKS BERITA

Terpopuler