Seperti Ini Realisasi Investasi Langsung Versi Neraca Pembayaran Indonesia

Jumat, 28 Mei 2021 | 17:45 WIB
Seperti Ini Realisasi Investasi Langsung Versi Neraca Pembayaran Indonesia
[ILUSTRASI. Infografik: Investasi Langsung dalam Neraca Pembayaran Indonesia Q1-2021]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus investasi langsung dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) per kuartal pertama tahun ini tergerus. Dalam catatan Bank Indonesia (BI), arus masuk neto investasi langsung selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar US$ 4,1 miliar. 

Nilai itu lebih rendah jika dibandingkan baik dalam basis kuartal ke kuartal maupun dalam basis tahunan. Pada triwulan keempat tahun tahun 2020, surplus investasi langsung tercatat sebesar US$ 4,2 miliar. Sedangkan di kuartal pertama tahun 2020, surplus tercatat US$ 4,3 miliar.

Dalam NPI yang dipublikasikan akhir pekan lalu, BI menyebut penyebab penurunan surplus investasi langsung adalah peningkatan arus keluar neto di sisi aset. Ini berarti, dana yang ditempatkan warga Indonesia di luar negeri dalam bentuk investasi langsung mengalami peningkatan. 

Untuk kuartal pertama tahun ini, arus keluar neto investasi langsung penduduk Indonesia mencapai US$ 1 miliar. Angka itu sedikit lebih tinggi daripada nilai yang tercatat di kuartal keempat tahun lalu, yaitu US$ 0,9 miliar, maupun nilai untuk tiga bulan pertama tahun 2020, yaitu US$ 0,7 miliar.

Baca Juga: Kementerian Investasi Menargetkan Investasi Jumbo di Kawasan Timur Indonesia

Peningkatan itu, menurut BI, sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi baik di tingkat domestik maupun di tingkat regional. Perputaran roda ekonomi yang lebih cepat itu merupakan imbas dari meredanya pembatasan kegiatan ekonomi, di saat pandemi Covid-19.

Sedang arus masuk neto di sisi kewajiban cenderung stabil, jika dibandingkan dalam basis kuartal maupun tahun. Surplus neto investasi langsung untuk kuartal I-2021 sebesar US$ 5,1 miliar. Nilai itu nyaris tak bergerak dari realisasi di kuartal terakhir tahun lalu, maupun kuartal pertama tahun 2020, yang masing-masing adalah US$ 5,1 miliar dan US$ 5,0 miliar.

Surplus investasi langsung naik dalam basis tahunan, terutama karena penyertaan modal asing di perusahaan yang bergerak di sektor industri pengolahan dan sektor lembaga perantara keuangan. (Lihat infografik).

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri ramal cadangan devisa April di kisaran US$ 138 miliar

BI menyebut, surplus investasi langsung yang tercatat dalam NPI sejalan dengan data realisasi penanaman modal asing (PMA) yang dipublikasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

Dalam catatan BKPM, realisasi PMA untuk tiga bulan pertama tahun ii mencapai Rp 111,7 triliun, atau setara US$ 7,7 mliar. Jika diperbandingkan, nilai realisasi itu tumbuh 14% year-on-year, dan 0,6% quarter-to-quarter.

Catatan saja, BI dan BKPM memang menggunakan dasar yang berbeda dalam menghitung investasi langsung. Dalam menghitung realisasi PMA, BKPM mencatat seluruh nilai proyek yang direalisasikan pada suatu periode. Namun, catatan BKPM tidak mencakup investasi di sektor minyak dan gas, perbankan dan lembaga keuangan lain, serta industri rumah tangga.

Sementara investasi langsung alias PMA yang tercatat dalam NPI hanya mencakup data aliran modal yang diterima perusahaan penanaman modal asing dari investor langsungnya, dan perusahaan terafiliasi di luar negeri selama periode tertentu. Namun investasi langsung dalam data NPI mencakup seluruh sektor ekonomi.

Selanjutnya: Investasi Rendah Jadi Daya Tarik Perusahaan Asing Mencuil Pasar Properti Indonesia

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:47 WIB

Dari Uang Saku Anak ke Pengelolaan Keuangan

Ada banyak pilihan dalam memberikan uang saku buat anak. Simak cara mengatur uang saku anak sembari mengajarkan soal pengelolaan uang.

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:45 WIB

Altcoin Season 2025 Terasa Hambar, Likuiditas Terpecah Belah

Altcoin 2025 tak lagi reli massal, pelajari faktor pergeseran pasar dan rekomendasi investasi altcoin untuk tahun 2026.

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:58 WIB

Memperbaiki Kondisi Keuangan, KRAS Dapat Pinjaman Rp 4,9 Triliun dari Danantara

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memperoleh pinjaman dari pemegang sahamnya, yakni Danantara Asset Management. 

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:38 WIB

Harga Ayam Diprediksi Naik, Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Pada 2026 Bisa Membaik

Salah satu sentimen pendukung kinerja emiten perunggasan tersebut di tahun depan adalah membaiknya harga ayam hidup (livebird). ​

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:19 WIB

Pelemahan Harga Komoditas Menyengat Emiten Migas

Risiko pelemahan harga minyak mentah dunia masih berpotensi membayangi kinerja emiten minyak dan gas (migas) pada 2026.​

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:15 WIB

Harga Bitcoin Koreksi di Penghujung 2025, Saat Tepat untuk Serok atau Wait and See?

Dalam beberapa proyeksi, bitcoin diperkirakan tetap berada di atas kisaran US$ 70.000–US$ 100.000 sebagai floor pasar.

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 10:02 WIB

Denda Administrasi Menghantui Prospek Emiten CPO dan Pertambangan

Pemerintah bakal agresif menerapkan denda administrasi atas aktivitas usaha di kawasan hutan pada tahun 2026.

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:42 WIB

Berharap Saham-Saham Pendatang Baru Masih Bisa Menderu

Dengan pasokan saham yang terbatas, sedikit saja permintaan dapat memicu kenaikan harga berlipat-lipat.

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat
| Jumat, 26 Desember 2025 | 09:35 WIB

Pasar Mobil Konvensional Terpukul, Mobil Listrik Masih Sulit Merakyat

Negara berpotensi meraup minimal Rp 37,7 triliun per tahun dari cukai emisi, dengan asumsi tarif 10% hingga 30% dari harga jual kendaraan.

INDEKS BERITA

Terpopuler