Setelah Tujuh Tahun Merugi, Akhirnya BNBR Kembali Untung

Kamis, 01 Agustus 2019 | 06:17 WIB
Setelah Tujuh Tahun Merugi, Akhirnya BNBR Kembali Untung
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi, Dityasa H Forddanta | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerugian menahun yang dialami PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akhirnya berakhir. Setelah upaya restrukturisasi, perusahaan ini berhasil kembali mencetak keuntungan.

Di semester pertama tahun ini, BNBR sukses mencatatkan laba bersih Rp 222,68 miliar. Di periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan induk Grup Bakrie ini masih mencatatkan rugi bersih Rp 1,06 triliun.

Baca Juga: BEI: Pencatatan di Papan Akselerasi sudah berlaku 22 Juli

BNBR juga membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 7% menjadi Rp 1,71 triliun. Di periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan BNBR Rp 1,59 triliun.

Pada saat yang bersamaan, BNBR juga melakukan sejumlah efisiensi. Ini tercermin dari beban pokok yang mengalami penurunan 5% menjadi Rp 1,32 triliun. Beban usaha juga turun 1% menjadi Rp 257,35 miliar.

Alhasil, BNBR bisa mencatatkan laba kotor sebesar Rp 395,43 miliar. Angka ini naik 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 345,33 miliar.

Baca Juga: Grup Bakrie Akan Mulai Uji COba Bus Listrik

Buah restrukturisasi

Laba BNBR juga terkerek berkat restrukturisasi utang. Perseroan ini antara lain mengkonversi utang ke saham. Ini membuat beban bunga dan keuangan terpangkas 73% jadi hanya Rp 82,28 miliar dari Rp 304,6 miliar.

Kinerja keuangan BNBR juga terbantu keuntungan selisih kurs Rp 27,58 miliar. Bandingkan dengan semester pertama tahun lalu, ketika BNBR menanggung kerugian kurs mata uang asing hingga Rp 600,52 miliar.

Anindya Novyan Bakrie, Direktur Utama BNBR, mengatakan, kinerja keuangan BNBR yang positif ini tak lepas dari performa unit usaha yang lebih baik dibanding periode sebelumnya.

Baca Juga: Bakrie Autoparts siap uji coba bus listrik Juli depan

Unit produksi pipa baja, PT Bakrie Pipe Industries (BPI), mencatat kenaikan pendapatan 21% jadi Rp 978 miliar. "Ini karena ada proyek multiyears dan proyek baru, baik di luar atau dalam sektor minyak dan gas," ujar Anindya dalam keterangan resmi, Rabu (31/7).

Perusahaan Grup Bakrie lain juga mulai mencetak laba. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mencetak laba bersih US$ 26,62 juta, meski pendapatan turun 14,15% jadi US$ 116,35 juta. Sekadar info, di semester I-2018, ENRG masih rugi sebesar US$ 14,28 juta.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga masih mencetak laba US$ 80,67 juta di enam bulan pertama tahun ini. Tapi laba bersih ini turun sekitar 46,78% dari tahun lalu.

Analis Jasa Capital Utama Chris Apriliony mengatakan, ada perbaikan dari sisi keuangan BNBR. Namun, perbaikan tersebut menimbulkan konsekuensi saham perusahaan ini lebih banyak dipegang publik, dalam hal ini kreditur.

Hal ini membuat investor cenderung skeptis terhadap Grup Bakrie. "Terlebih, secara teknikal sahamnya downtrend," ujar Chris.

Bagikan

Berita Terbaru

Antara Ancaman Koreksi dan Lanjut Reli, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 11 November 2025 | 06:25 WIB

Antara Ancaman Koreksi dan Lanjut Reli, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Saham-saham di sektor keuangan jadi pemberat IHSG. Tapi, koreksi tersebut cukup wajar, mengingat IHSG telah reli dan mencatat ATH.

Menimbang Penawaran ST015,  SBN Ritel Terakhir di 2025
| Selasa, 11 November 2025 | 06:15 WIB

Menimbang Penawaran ST015, SBN Ritel Terakhir di 2025

Sebelum tutup tahun, pemerintah mulai menawarkan SBSN ritel terakhir di 2025 yaitu instrumen Sukuk Tabungan seri ST015

Kantong Belanja di Luar Jawa Mulai Menebal
| Selasa, 11 November 2025 | 06:03 WIB

Kantong Belanja di Luar Jawa Mulai Menebal

Optimisme konsumen dan belanja masyarakat di luar Pulau Jawa naik lebih tinggi​                     

Menakar Sejauh Mana Imbas Monopoli Pasar Jika Gojek dan Grab Merger
| Selasa, 11 November 2025 | 06:02 WIB

Menakar Sejauh Mana Imbas Monopoli Pasar Jika Gojek dan Grab Merger

Analis curiga, keterlibatan pemerintah demi menghindari UU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha karena berpotensi besar kena semprit KPPU.

Harap-Harap Cemas Pasokan Emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
| Selasa, 11 November 2025 | 06:00 WIB

Harap-Harap Cemas Pasokan Emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Insiden di tambang Grasberg telah mengganggu operasi produksi konsentrat Freeport Indonesia, sebagai pemasok utama emas murni bagi ANTM

Realisasi Rumah Subsidi Sudah Mencapai 220.251 Unit
| Selasa, 11 November 2025 | 05:20 WIB

Realisasi Rumah Subsidi Sudah Mencapai 220.251 Unit

Realisasi tersebut memiliki nilai total pembiayaan sebesar Rp 27,34 triliun yang melibatkan 39 bank penyalur,

Gelar Baru Soeharto, Gus Dur, Marsinah
| Selasa, 11 November 2025 | 05:15 WIB

Gelar Baru Soeharto, Gus Dur, Marsinah

Setelah terjadi pro dan kontra, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan Soeharto menjadi pahlawan nasional.

Genderang Perang Melawan Tambang Ilegal
| Selasa, 11 November 2025 | 05:00 WIB

Genderang Perang Melawan Tambang Ilegal

Setelah perkebunan sawit, Presiden Prabowo akan berangus aktivitas tambang ilegal mineral dan batubara 

Kinerja Emiten Leasing Berpotensi Berbalik Arah
| Selasa, 11 November 2025 | 04:55 WIB

Kinerja Emiten Leasing Berpotensi Berbalik Arah

Mayoritas emiten multifinance menderita penurunan laba selama sembilan bulan pertama tahun 2025 akibat pelemahan daya beli. 

Turun Tetapi Sempat Rekor, Intip Prediksi IHSG Untuk Hari Ini (11/11)
| Selasa, 11 November 2025 | 04:45 WIB

Turun Tetapi Sempat Rekor, Intip Prediksi IHSG Untuk Hari Ini (11/11)

Meski turun di perdagangan kemarin, IHSG masih menguat 1,40% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 18,52%.​

INDEKS BERITA

Terpopuler