Berita HOME

Situasi Pandemi Mengangkat Penjualan Mainan Legendaris Ini

Kamis, 11 Maret 2021 | 06:00 WIB
Situasi Pandemi Mengangkat Penjualan Mainan Legendaris Ini

ILUSTRASI. Suasana Gerai Lego di Manhattan, New York City, AS selama masa pandemi, May 11, 2020. REUTERS/Mike Segar

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - KOPENHAGEN.  Pandemi Covid-19 menempatkan Lego kembali ke pertumbuhan dua digit. Banyak keluarga yang mengisi waktu mereka di rumah selama masa pandemi dengan membangun model Lego, demikian pernyataan pembuat mainan legendaris asal Denmark itu. 

Kepala Eksekutif Niels B. Christiansen mengatakan, investasi yang dilakukan selama bertahun-tahun terbayar di masa pandemi. Penjualan Lego di masa pandmei terangkat berkat sistem penjualan online yang lebih baik dan model mainan baru yang terbuat dari plastik.

“Covid-19 mempercepat tren yang sudah bergerak. Lebih banyak orang berbelanja online. Kami melihat lebih banyak keluarga membangun model Lego bersama-sama,” ujar Christiansen.

Lego berupaya kembali ke jalur pertumbuhan penjualan dua digit selama 13 tahun terakhir. Di tahun 2017, perusahaan milik keluarga itu, menunjuk Christiansen sebagai CEO.

Baca Juga: 4 Permainan seru dan sederhana ini bisa bantu latih motorik halus anak, lo

Penjualan tahun lalu tumbuh 13% menjadi 43,7 miliar krona, atau setara US$ 6,98 miliar. Angka kenaikan penjualan itu jauh lbeih tinggi daripada pertumbuhan untuk periode 2019, yang sebesar 6%. Sedang laba operasi naik 19% menjadi 12,9 miliar krona, demikian pernyataan tertulis Lego.

"Selama dua tahun terakhir kami telah melakukan investasi skala besar dalam inisiatif yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Pada tahun 2020, kami mulai melihat manfaatnya, terutama dalam e-commerce dan inovasi produk," kata Christiansen.

Lego akan mempekerjakan "beberapa ratus" karyawan untuk meningkatkan digitalisasi lebih lanjut pada tahun 2021, Christiansen mengatakan kepada Reuters.

Dia menolak mengatakan pertumbuhan nilai penjualan online di tahun lalu. Namun, Christiansen mengatakan jumlah pengunjung di Lego.co.id meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari seperempat miliar dalam setahun.

Baca Juga: TOYS, PBRX dan WOOD Ketiban Berkah Ekonomi AS yang Berangsur Pulih

Sebagai pembanding, Mattel, pembuat boneka Barbie, pada bulan Februari melaporkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 2% untuk tahun 2020. Sementara Hasbro, pembuat Monopoli, mengalami penurunan pendapatan bersih 8% di periode yang sama.

Christiansen mengatakan pangsa pasar global Lego naik sekitar 1 poin persentase, dan kenaikan terjadi seluruh segmen.

Perusahaan menambah jumlah toko fisiknya sebanyak 134, termasuk 91 gerai baru di China, pasar yang mengalami pertumbuhan tertinggi, di tahun lalu. Lego menargetkan pembukaan 120 gerai baru di tahun ini. Sebanyak 80 di antaranya berlokasi di China.

Selanjutnya: Bila taper tantrum terjadi, bagaimana dampaknya ke pasar saham Indonesia?

 

 

Terbaru
IHSG
7.087,32
1.11%
-79,50
LQ45
920,31
1.62%
-15,20
USD/IDR
16.177
-0,39
EMAS
1.347.000
0,15%
Terpopuler