Sudah Benar-Benar Kehabisan Tenaga, Harga Emas Hari Ini Merosot 1,84%

Senin, 30 September 2019 | 23:07 WIB
Sudah Benar-Benar Kehabisan Tenaga, Harga Emas Hari Ini Merosot 1,84%
[ILUSTRASI. Emas batangan]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas hari ini terbebani dolar Amerika Serikat (AS) yang begitu kuat lantaran kekhawatiran eskalasi perang dagang AS-China yang mereda.

Pasar menerima jaminan sementara dari Gedung Putih yang menyatakan, AS tidak sedang mempertimbangkan penghapusan perusahaan-perusahaan China dari bursa saham pad saat ini.

Mengacu Bloomberg pukul 23.05 WIB, harga emas spot merosot dalam 1,84% menjadi US$ 1.469,00 per ons troi. Sejak mencapai titik tertinggi pada 24 September lalu di posisi US$ 1.535,60 per ons troi, harga emas merosot lebih dari 3%.

Baca Juga: Terbebani Dolar AS yang Begitu Kuat, Harga Emas Hari Ini Turun 0,79%

Sementara harga emas berjangka AS menukik 1,96% menjadi US$ 1.476,80 per ons troi.

"Emas sudah kehabisan tenaga, dan sedang mencari berita tambahan untuk mendorongnya lebih tinggi. Dolar telah menunjukkan beberapa cengkeraman dan kenaikan kuat obligasi pada awal kuartal ini telah memudar, dan pasar terus berperilaku baik," kata Ole Hansen, Analis Saxo Bank, kepada Reuters.

Menurut Analis Reuters Wang Tao, harga emas bisa jatuh ke level US$ 1.462 per ons troi seperti yang tampak dari pola gelombang dan analisis retracement.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemajakan Tanpa Batas
| Rabu, 17 September 2025 | 04:35 WIB

Pemajakan Tanpa Batas

Upaya pemajakan yang tanpa batas akan menjadi kontraproduktif ketika kepatuhan sukarela menurun akibat ketidakpastian hukum pajak. 

Menangkap Fulus dari Program Stimulus
| Rabu, 17 September 2025 | 04:20 WIB

Menangkap Fulus dari Program Stimulus

Sejumlah sektor saham berpeluang mendapat katalis jangka pendek dari program stimulus ekonomi pemerintah

XL Smart (EXCL) Genjot Jaringan Telekomunikasi
| Rabu, 17 September 2025 | 04:20 WIB

XL Smart (EXCL) Genjot Jaringan Telekomunikasi

Total BTS EXCL meningkat 28% dari 163.884 unit pada periode yang sama 2024 menjadi lebih dari 209.820 unit per akhir kuartal II-2025.

Perketat Seleksi, Klaim Asuransi Syariah Ikut Melandai
| Rabu, 17 September 2025 | 04:15 WIB

Perketat Seleksi, Klaim Asuransi Syariah Ikut Melandai

Sejumlah perusahaan asuransi syariah meningkatkan selektivitas akseptasi bisnis di tengah kondisi ekonomi yang masih menantang. 

Persaingan Ketat, Simpanan Deposito Nasabah Ikut Menyusut
| Rabu, 17 September 2025 | 04:15 WIB

Persaingan Ketat, Simpanan Deposito Nasabah Ikut Menyusut

Namun penurunan simpanan terjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 9,3% menjadi Rp 79,1 triliun di Juli 2025

Independensi Otoritas Keuangan Menjadi Taruhan
| Rabu, 17 September 2025 | 04:10 WIB

Independensi Otoritas Keuangan Menjadi Taruhan

Lewat revisi UU PPSK, DPR bisa melakukan intervensi politik ke Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan

Untung Rugi Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia
| Rabu, 17 September 2025 | 04:10 WIB

Untung Rugi Merger Pelita Air dan Garuda Indonesia

Danantara berharap melalui rencana ini, kinerja Garuda bisa lebih produktif, serta memaksimalkan aset yang ada.

Saham Teknologi Berpeluang Melaju Jika Suku Bunga Layu
| Rabu, 17 September 2025 | 04:05 WIB

Saham Teknologi Berpeluang Melaju Jika Suku Bunga Layu

Saham-saham sektor teknologi berpeluang menguat di tengah penantian keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve.

Proyeksi Saham MBMA Masih Dipengaruhi Penurunan Harga Nikel
| Rabu, 17 September 2025 | 03:00 WIB

Proyeksi Saham MBMA Masih Dipengaruhi Penurunan Harga Nikel

Harga nikel diperkirakan sudah menyentuh titik terendahnya pada semester I-2025, yang disebabkan oleh kelebihan pasokan.

Bisnis TLKM Diprediksi di Fase Pemulihan, Investor Asing Institusi Borong Sahamnya
| Selasa, 16 September 2025 | 22:56 WIB

Bisnis TLKM Diprediksi di Fase Pemulihan, Investor Asing Institusi Borong Sahamnya

JP Morgan Chase & Co terpantau paling banyak membeli saham TLKM sebanyak 129,33 juta saham, yang datanya terekam Bloomberg  per 16 September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler