Suga Mendukung Menteri Vaksinasi, Abe Menjagokan Mantan Menteri Dalam Negeri

Sabtu, 04 September 2021 | 21:47 WIB
Suga Mendukung Menteri Vaksinasi, Abe Menjagokan Mantan Menteri Dalam Negeri
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Taro Kono saat memegang jabatan sebagai menteri pertahanan, tengah menggelar konferensi pers, di Tokyo, Jepang, 11 September 2019. REUTERS/Issei Kato/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mendukung menteri populer yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksinasi nasional, Taro Kono, untuk menggantikannya, demikian pemberitaan Nippon News Network, Sabtu (4/9).

Manuver politik memanas di antara kandidat potensial dan para petinggi partai yang berkuasa, sehari setelah pernyataan mengejutkan Suga tentang rencana pengunduran dirinya. Kendati masa jabatan Suga sebagai perdana menteri baru berjalan satu tahun, namun ia kehilangan dukungan seiring dengan melonjaknya kasus infeksi Covid-19.

Beberapa jam setelah pengumuman Suga, penyiar TBS melaporkan, tanpa mengutip sumber, bahwa Kono bermaksud mencalonkan diri sebagai ketua Partai Demokrat Liberal (LDP). Kono hanya mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin berkonsultasi dengan rekan-rekan partai sebelum mengambil keputusan.

 Baca Juga: Meski saat ini masih pandemi, jumlah kelas menengah di Asia diramal terus bertambah

Suga diperkirakan akan tetap menjabat sebagai perdana menteri, sampai penggantinya dipilih dalam pemilihan partai yang dijadwalkan pada 29 September. Pemimpin LDP akan menjadi perdana menteri, mengingat partai itu memegang suara mayoritas di parlemen.

Pernah mengisi kursi menteri luar negeri dan menteri pertahanan, Kono terbilang populer di mata pemilih muda. Akun pria berusia 58 tahun itu di Twitter memiliki 2,3 juta pengikut, suatu prestasi yang langka di dunia politik Jepang, yang didominasi oleh pria tua yang kurang mahir dengan media sosial.

Mantan menteri luar negeri Fumio Kishida telah menyatakan niat untuk mengikuti pemilihan perdana menteri baru. Beberapa politisi lain juga memperlihatkan tanda-tanda berminat mengisi posisi Suga.

Tanpa kehadiran kandidat yang memiliki keunggulan telak, maka restu dari pendahulu Suga, Shinzo Abe, akan sangat berpengaruh. Abe memiliki pengaruh dalam dua faksi terbesar di parlemen, yaitu LDP dan kubu konservatif, kata para analis.

Abe, yang mengundurkan diri dengan alasan kesehatan yang buruk September lalu, setelah masa jabatan terpanjang, yaitu delapan tahun, secara terbuka mendukung Suga terpilih kembali. Setelah Suga menyatakan mundur, Abe memberi dukungannya ke mantan menteri dalam negeri Sanae Takaichi, yang dekat dengan mantan perdana menteri, kata TBS.

Jika terpilih, Takaichi akan menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang. Namun, ia dipandang para analis harus berjuang keras untuk mendapatkan dukungan dari 20 anggota parlemen LDP, yang dibutuhkan untuk mencalonkan diri dalam persaingan partai. Dukungan dari Abe memang dapat meningkatkan peluangnya.

 Baca Juga: PM Jepang Suga mendukung menteri vaksin Kono dalam bursa calon kepemimpinan LDP

Kishida, Sabtu (4/10, mengatakan, tidak akan mencari dana anggaran dengan memberlakukan pajak penjualan nasional sebesar 10% jika terpilih. Untuk mendanai paket ekonomi terbaru Jepang yang bernilai puluhan triliun yen (atau ratusan miliar dolar AS), ia berniat menerbitkan lebih banyak obligasi pemerintah.

"Saya tidak berpikir untuk menyentuh pajak penjualan untuk saat ini," kata Kishida pada program Nippon News Network. "Kita kemudian harus mempertimbangkan keuangan Jepang dari sudut pandang bagaimana memanfaatkan buah pertumbuhan ekonomi."

Sebelum Abe, Jepang memiliki enam perdana menteri dalam beberapa tahun.

Selanjutnya: Didi Membantah Kabar tentang Beijing Akan Mengambilalih Kepemilikan

 

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025
| Minggu, 08 Juni 2025 | 21:00 WIB

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025

BRI Danareksa Sekuritas mencermati penambahan posisi investor domestik pada sejumlah sektor, terutama logam, otomotif, dan retail pada Mei 2025.

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:05 WIB

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai

Bank digital berusaha menjaring debitur dengan cash loan.                                                    

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:01 WIB

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial

Berbagai sektor industri termasuk institusi pemerintah bakal makin membutuhkan data spasial.                

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

INDEKS BERITA

Terpopuler