SWF Arab Saudi Akan Membeli Saham Starbucks yang Dipegang Terwaralaba Alshaya Group

Senin, 06 Juni 2022 | 19:58 WIB
SWF Arab Saudi Akan Membeli Saham Starbucks yang Dipegang Terwaralaba Alshaya Group
[ILUSTRASI. Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi terpilih untuk membeli saham di waralaba Starbucks Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tengah. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Sovereign wealth fund (SWF) Arab Saudi yakni Public Investment Fund (PIF), telah terpilih untuk membeli saham di waralaba Starbucks Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia Tengah yang dipegang oleh Alshaya Group. Alshaya memiliki beberapa ratus gerai Starbucks di 14 negara yang ada di Kawasan Timur Tengah, Rusia dan Asia Tengah.

Alshaya berbasis di Kuwait. Tahun lalu, mereka menyewa JPMorgan untuk menjual saham minoritas yang signifikan dalam bisnis tersebut. Sumber-sumber mengatakan Alshaya bisa menjual hingga 30% sehingga menghasilkan US$ 4 miliar-US$ 5 miliar.

PIF adalah salah satu penawar yang berhasil lolos ke babak berikutnya karena proses penjualan mendekati tahap akhir. Demikian kata sumber tersebut kepada Reuters.

Baca Juga: Beijing Melunak, Aplikasi Didi dan Platform Lainnya Diperkirakan Akan Kembali Hadir

Beberapa penawar ekuitas swasta yang juga ikut dalam perlombaan tersebut termasuk CVC Capital Partners dan Brookfield. Namun tidak segera jelas apakah mereka telah terpilih. Adapun dana negara bagian Abu Dhabi yaitu Mubadala Investment Co dan grup dana negara bagian Abu Dhabi yaini ADQ, tidak lagi bersaing.

PIF yang mengelola aset lebih dari US$ 600 miliar, menolak berkomentar. Sementara Alshaya tidak segera menanggapi permintaan komentar. 

JPMorgan juga menolak berkomentar. Mubadala menolak berkomentar sedangkan ADQ tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Mendorong bisnis keluarga

 

Sumber kedua mengatakan dana yang terkumpul dari penjualan saham Starbucks dapat digunakan untuk bisnis lain yang dimiliki Alshaya. Sumber juga mengatakan valuasi perusahaan itu menarik sehingga membuat penjualan saham menjadi menarik.

Baca Juga: Tak Jera Dengan Fukushima, Jepang Akan Mulai Kembali Proyek PLTN Demi Netral Karbon

Alshaya yang dimiliki secara pribadi, mengaku sebagai perusahaan tertua di Kuwait. Mereka pertama kali berdiri pada tahun 1890. Alshaya menjalankan waralaba termasuk H&M, Mothercare, Debenhams, American Eagle Outfitters dan Victoria's Secret.

Kesepakatan penjualan saham di waralaba Starbucks kepada PIF akan memperluas basis investor dari bisnis yang dipegang secara pribadi oleh Keluarga Alshaya sejak 1999. Salah satu sumber mengatakan.

Beberapa perusahaan swasta terbesar di Timur Tengah menyambut baik gagasan untuk mendatangkan investor luar melalui pencatatan. Opsi lain yang mereka pilih yakni penjualan saham strategis.

Arab Saudi telah melihat serentetan listing dalam beberapa tahun terakhir karena kerajaan mendorong lebih banyak perusahaan milik keluarga untuk melepas saham kepada publik. Dengan cara itu, Saudi berharap bisa memperdalam pasar modal di bawah reformasi yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan minyak.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA