Taiwan Menilai Dampak Agresi Rusia Tidak Berdampak Besar ke Pasokan Chip

Sabtu, 26 Februari 2022 | 21:22 WIB
Taiwan Menilai Dampak Agresi Rusia Tidak Berdampak Besar ke Pasokan Chip
[ILUSTRASI. Kendaraan tempur Rusia melintas di Armyansk, Crimea, 24 Februari 2022. REUTERS/Stringer]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Aksi militer Rusia terhadap Ukraina hanya menimbulkan dampak yang kecil terhadap  pasokan bahan baku utama untuk semikonduktor, demikian pernyataan Pemerintah Taiwan pada Sabtu (26/2).

Taiwan adalah produsen chip utama, rumah bagi pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan perusahaan terdaftar paling berharga di Asia, TSMC. Negeri itu juga memegang kunci untuk mengurangi masalah defisit pasokan semikonduktor, yang dalam beberapa kasus memaksa penghentian jalur produksi mobil.

Kabinet Taiwan, setelah pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Shen Jong-chin, mengatakan tiga bahan baku utama untuk membuat chip - gas neon dan C4F6 serta paladium logam - tidak akan banyak terdampak aksi militer Rusia ke Ukraina. Rusia memproduksi neon, C4F6 dan paladium.

 Baca Juga: AS dan Sekutunya Bersiap Mengeluarkan Rusia dari Sistim Pembayaran Antar Bank Global

Pembuat chip Taiwan menggunakan paladium kecil, dan baik Ukraina maupun Rusia bukanlah sumber utama yang digunakan pulau itu, kata kabinet dalam sebuah pernyataan. Perusahaan domestik juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan "memproduksi ulang" paladium, jadi seharusnya tidak ada dampak, katanya.

Untuk neon dan C4F6, sudah ada stok di pulau itu dan rantai pasokan terdiversifikasi. Jadi "dampak jangka pendeknya tidak besar", kata Kabinet.

Pasokan energi Taiwan juga aman, dengan cadangan minyak selama 145 hari dan sumber pasokan yang beragam, sedangkan untuk gas alam cair, atau LNG, ada juga sumber pasokan yang beragam, katanya.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Memperumit Jalan Bagi ECB Keluar dari Suku Bunga Negatif

Pemerintah Taiwan mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina, meskipun tidak memberikan rincian dan ekspor pulau itu ke negara itu minimal. Baca cerita lengkapnya

Di pasar keuangan, kabinet mengatakan nilai tukar dolar Taiwan relatif stabil. Tetapi bank sentral akan terus mencermati dan mengambil "langkah-langkah manajemen yang tepat" jika diperlukan.

Kementerian keuangan juga akan bertindak untuk menstabilkan pasar saham.TWII jika perlu, kata kabinet.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

INDEKS BERITA

Terpopuler