Tambah bantalan devisa, BI kerjasama dengan Monetary Authority of Singapore

Selasa, 06 November 2018 | 16:03 WIB
Tambah bantalan devisa, BI kerjasama dengan Monetary Authority of Singapore
[ILUSTRASI. Gedung Bank Indonesia (BI)]
Reporter: Grace Olivia | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menambah second line of defense (garis pertahanan kedua) melalui penandatanganan kerjasama keuangan bilateral dengan Bank Sentral Singapura (Monetary Authority of Singapore atau MAS) dengan nilai setara US$ 10 miliar. Ini merupakan tindak lanjut kesepakatan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Bali, 11 Oktober 2018 lalu.

Perjanjian itu terdiri dari dua jenis dan akan berlangsung selama satu tahun ke depan. Pertama, swap bilateral dalam mata uang lokal, yang merupakan perjanjian baru untuk memungkinkan pertukaran mata uang lokal  antara kedua bank sentral hingga SG$ 9,5 miliar atau setara US$ 7 miliar.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

KPK Menyigi Dugaan Kasus Korupsi di Kemenaker
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:05 WIB

KPK Menyigi Dugaan Kasus Korupsi di Kemenaker

Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan kasus dugaan korupsi gratifikasi tenaga kerja asing di lembaganya adalah kasus lama.

Vonis terhadap Rupiah
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:04 WIB

Vonis terhadap Rupiah

Selama beberapa tahun ini asumsi nilai tukar rupiah yang disusun pemerintah selalu terwujud, malah kenyataannya kurs lebih lemah dari asumsi.

Pemerintah Siapkan Proyek Hilirisasi Nikel Terbaru
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pemerintah Siapkan Proyek Hilirisasi Nikel Terbaru

Proyek hilirisasi nikel yang belum tergambar profilnya diharapkan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

Target Ambisius 3 Juta Rumah Perlu Evaluasi
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:00 WIB

Target Ambisius 3 Juta Rumah Perlu Evaluasi

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman berharap aturan perumahan direvisi untuk mengejar target rumah rakyat.

Menanti Hasil BI Rate. Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 21 Mei 2025 | 05:56 WIB

Menanti Hasil BI Rate. Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Investor dan trader menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan alias BI rate.

Dalam Jangka Pendek, Harga Emas Masih Akan Tertekan
| Rabu, 21 Mei 2025 | 05:45 WIB

Dalam Jangka Pendek, Harga Emas Masih Akan Tertekan

Data Bloomberg menunjukkan, harga emas spot bertengger di US$ 3.219,9 per ons troi pada Selasa (20/5),  turun 0,30% secara harian. 

Perusahaan Migas Global Berminat Masuk Indonesia
| Rabu, 21 Mei 2025 | 05:35 WIB

Perusahaan Migas Global Berminat Masuk Indonesia

Pemerintah mencatat ada sebanyak 25 perusahaan migas berencana masuk dan menanamkan modalnya di Indonesia.

Prospek Ekonomi Indonesia Suram, Rupiah Terkapar
| Rabu, 21 Mei 2025 | 05:30 WIB

Prospek Ekonomi Indonesia Suram, Rupiah Terkapar

Tekanan terhadap dolar AS diperkirakan masih akan berlanjut seiring fokus pasar ke depan mengenai potensi pemangkasan suku bunga 

Multi Bintang (MLBI) Guyur Dividen Final Rp 1,14 Triliun
| Rabu, 21 Mei 2025 | 05:30 WIB

Multi Bintang (MLBI) Guyur Dividen Final Rp 1,14 Triliun

Total dividen tersebut sudah termasuk dividen interim Rp 190 per saham atau Rp 400,33 miliar yang telah dibayarkan pada tahun 2024.​

United Tractors (UNTR) Injeksi Modal ACST Melalui Private Placement
| Rabu, 21 Mei 2025 | 05:15 WIB

United Tractors (UNTR) Injeksi Modal ACST Melalui Private Placement

Dana private placement untuk memperkuat struktur permodalan ACST dan memperbaiki kondisi keuangan entitas anak.​

INDEKS BERITA

Terpopuler