Tanda-tanda Kesepakatan Dagang Kian Tampak, Harga Emas Hari Ini Turun Makin Dalam

Senin, 04 November 2019 | 17:08 WIB
Tanda-tanda Kesepakatan Dagang Kian Tampak, Harga Emas Hari Ini Turun Makin Dalam
[ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini (4/11) turun lebih dalam setelah tanda-tanda kemajuan dari kesepakatan perdagangan AS-China semakin tampak, memicu nafsu makan aset berrisiko yang membatasi keuntungan logam mulia.

Mengacu Bloomberg pukul 16.30 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,21% menjadi US$ 1.511,09 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS naik 1,3% ke posisi US$ 1.512,70 per ons troi.

AS dan China pada Jumat (1/11) mengatakan, mereka membuat kemajuan dalam pembicaraan yang bertujuan untuk meredakan perang dagang yang berlangsung hampir 16 bulan dan telah merugikan ekonomi global. Pejabat AS bilang, kesepakatan bisa kedua negara tandatangani bulan ini.

Baca Juga: Nafsu Lahap Aset Berisiko Naik, Harga Emas Hari Ini Turun

Pasar mengambil optimisme lebih jauh dari data-data ekonomi pekan lalu yang meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat perang perdagangan yang telah lama terjadi antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Tambah lagi, data Departemen Ketenagakerjaan AS menyebutkan, pertumbuhan lapangan kerja di negeri uak Sam pada Oktober lebih tinggi dari ekspektasi. Sementara upah tenaga kerja naik 3% lebih.

Bursa saham Asia naik ke puncak tertinggi selama 14 minggu terakhir pada Senin (4/11), karena pasar semakin optimisme dengan pembicaraan perdagangan AS-Cina dan data pekerjaan negeri uak Sam. Ini mendorong selera investor global ke aset berisiko.


"Tapi, dalam jangka menengah panjang, masih ada harapan untuk emas karena The Fed akan mengurangi suku bunga tahun depan untuk memperkuat ekonomi dan meningkatkan kepercayaan pasar menjelang pemilu AS," ujar Yan kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun tipis ke Rp 763.000

Dalam jangka pendek, sentimen pasar terlalu baik bagi investor untuk memperhatikan emas," kata Margaret Yang Yan, Analis Pasar CMC Markets, yang menambahkan, dolar AS yang lebih lemah membatasi kerugian logam mulia.

Dolar AS mencoba untuk reli pada Jumat pekan lalu setelah kenaikan upah tenaga kerja AS lebih tinggi dari proyeksi. Tapi bagaimanapun, itu kalah oleh sebuah survei yang menunjukkan, indeks manufaktur melambat.

"Sampai dan kecuali perang dagang berakhir untuk semua, headline pada negosiasi ini hanya akan memiliki efek interim pada harga emas," kata Hareesh V, Head of Commodity Research Geojit Financial Services. "Selama emas berada di level $1.500, pasar akan positif," tambah dia.

Baca Juga: Harga emas kembali bangkit pagi ini, pasca koreksi akhir pekan lalu

Pekan lalu, The Fed memotong suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, tetapi ditandai tidak akan ada pengurangan lebih lanjut kecuali ekonomi mengambil giliran untuk lebih buruk.

Bagikan

Berita Terbaru

Ini Langkah BCA Salurkan Kredit Keberlanjutan
| Minggu, 14 September 2025 | 14:00 WIB

Ini Langkah BCA Salurkan Kredit Keberlanjutan

BCA laporkan penyaluran kredit hijau mencapai Rp 239,7 triliun hingga Juni 2025, naik 21,1% YoY.            

Perjalanan Karier Ricky Antariksa Terus Maju Berbekal Restu Ibu
| Minggu, 14 September 2025 | 13:20 WIB

Perjalanan Karier Ricky Antariksa Terus Maju Berbekal Restu Ibu

Mengikuti kisah perjalanan karier Ricky Antariksa hingga menjadi Direktur Perbankan Global Maybank Indonesia

Berburu Pembiayaan Hijau dari Lembaga Non Bank
| Minggu, 14 September 2025 | 13:00 WIB

Berburu Pembiayaan Hijau dari Lembaga Non Bank

Selain bank, kini ada alternatif pembiayaan berkelanjutan yang turut mendukung pengembangan sektor-sektor bisnis yang ramah lingkungan.

Terkoreksi 0,17% Dalam Sepekan, IHSG Terpapar Efek Pergantian Menkeu
| Minggu, 14 September 2025 | 11:38 WIB

Terkoreksi 0,17% Dalam Sepekan, IHSG Terpapar Efek Pergantian Menkeu

Sejumlah sentimen memengaruhi koreksi IHSG dalam sepekan. Sentimen utama datang dari pergantian menteri keuangan.

Jasa Marga (JSMR) Berencana Menyebar Dividen Tahun 2025 Dengan Rasio 25% dari Laba
| Minggu, 14 September 2025 | 11:33 WIB

Jasa Marga (JSMR) Berencana Menyebar Dividen Tahun 2025 Dengan Rasio 25% dari Laba

Untuk tahun 2025, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengusulkan kepada Danantara untuk memberikan DPR sebesar 25% dari laba perusahaan

Genjot Kinerja 2025,  TBS Energi (TOBA) Transisi Bisnis Melalui Tiga Pilar Usaha
| Minggu, 14 September 2025 | 11:30 WIB

Genjot Kinerja 2025, TBS Energi (TOBA) Transisi Bisnis Melalui Tiga Pilar Usaha

Dalam pengembangan segmen pengelolaan limbah, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) kini memiliki tiga anak usaha.

Incar Pertumbuhan Laba, Kalbe Farma (KLBF) Geber Ekspansi Bisnis
| Minggu, 14 September 2025 | 11:24 WIB

Incar Pertumbuhan Laba, Kalbe Farma (KLBF) Geber Ekspansi Bisnis

Emiten farmasi ini telah menganggarkan belanja modal (capex) maksimal Rp 1 triliun untuk menggeber ekspansi. 

Tantangan Masih Berat, Semen Indonesia (SMGR) Dorong Penjualan Tetap Kuat
| Minggu, 14 September 2025 | 11:17 WIB

Tantangan Masih Berat, Semen Indonesia (SMGR) Dorong Penjualan Tetap Kuat

Emiten Semen pelat merah ini menyiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerjanya sampai akhir tahun nanti.​

Alfamidi Tetap Ekspansi di Tengah Tekanan Ekonomi RI, Saham MIDI Layak Dicermati?
| Minggu, 14 September 2025 | 11:16 WIB

Alfamidi Tetap Ekspansi di Tengah Tekanan Ekonomi RI, Saham MIDI Layak Dicermati?

BRIDS memproyeksi kenaikan laba bersih MIDI bisa mencapai 29,6% yoy dengan margin bersih sebesar 3,3%.

Karier Berkembang Berkat Tidak Berhenti di Satu Spesialisasi
| Minggu, 14 September 2025 | 10:15 WIB

Karier Berkembang Berkat Tidak Berhenti di Satu Spesialisasi

Kisah perjalanan Junedy Liu membangun kariernya hingga menjadi Wakil Direktur Utama Seabank Indonesia

INDEKS BERITA

Terpopuler