Tanpa Bisnis Oli, MPMX Masih Punya Amunisi Pemompa Kinerja

Selasa, 09 April 2019 | 08:00 WIB
Tanpa Bisnis Oli, MPMX Masih Punya Amunisi Pemompa Kinerja
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melepas bisnis pelumas, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) justru semakin optmitis pada tahun ini. Mereka mengincar pertumbuhan penjualan bersih 5%-10%. Sementara target laba bersihnya Rp 400 miliar-Rp 450 miliar.

Alih-alih mencari pengganti bisnis pelumas, Mitra Pinasthika akan lebih fokus meningkatkan pertumbuhan bisnis secara organik. Seperti diketahui, Mitra Pinasthika memiliki empat divisi usaha yakni MPMulia, MPMInsurance, MPMFinance dan MPMRent. 

Nah, hingga kini, MPMulia mendominasi penjualan bersih hingga lebih dari 80%. Pendorongnya adalah pertumbuhan penjualan sepedar motor. MPMulia merupakan distributor sepeda motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut catatan internal tahun lalu, akumulasi penjualan diler mereka mencapai 901.337 unit atau naik sekitar 7% ketimbang 2017.

Hingga kuartal I tahun ini, manajemen Mitra Pinasthika mengaku, penjualan kendaraan roda dua terlihat cukup menjanjikan. "Kami berharap bahwa momentum baik ini akan terus berlanjut sepanjang tahun 2019," kata Natalia Lusnita, General Manager Corporate Communication PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk kepada KONTAN, Kamis (4/4) pekan lalu.

Namun MPMX tidak hanya berkutat pada pengembangan MPMulia. Perusahaan itu misalnya, berencana memperkuat sistem pemasaran MPMRent. Tujuannya untuk menetapkan tarif sewa kendaraan yang kompetitif di tengah persaiangan bisnis.

Agar agenda bisnis berjalan mulus, Mitra Pinasthika menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 600 miliar-Rp 700 miliar. Sebagian besar capex untuk membangun gudang sepeda motor MPMulia dan membeli armada kendaraan MPMRent. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal dan pinjaman.

Dalam kesempatan terpisah, Suwito Mawarwati, Group Chief Executive Officer PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk menjelaskan, divestasi bisnis pelumas yang dijalankan oleh PT Federal Karyatama justru jitu memoles kinerja 2018. Utang tahun lalu turun sebesar Rp 2,8 triliun sebagai efek dari dipercepatnya pelunasan utang yang menggunakan duit hasil divestasi bisnis pelumas.

Sepanjang 2018, pendapatan bersih Mitra Pinasthika tumbuh 11,19% year on year (yoy) menjadi Rp 15,89 triliun. Penjualan sepeda motor, mobil dan suku cadang menyumbang Rp 14,49 triliun.

Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atawa laba bersih melejit menjadi Rp 3,66 triliun. Padahal pada 2017, laba bersihnya hanya Rp 384,40 miliar.

Pengerek laba bersih 2018 adalah pos tambahan laba bersih dari operasi yang dihentikan sebesar Rp 3,66 triliun. Jadi andaikata tanpa variabel tersebut, laba bersih Mitra Pinasthika tahun lalu boleh jadi lebih kecil ketimbang tahun 2017.

Bagikan

Berita Terbaru

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

INDEKS BERITA

Terpopuler