Terancam Masuk Daftar Hitam AS, SenseTime Bahas Nasib IPO dengan Bursa Hong Kong

Jumat, 10 Desember 2021 | 13:38 WIB
Terancam Masuk Daftar Hitam AS, SenseTime Bahas Nasib IPO dengan Bursa Hong Kong
[ILUSTRASI. Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. (HKEX) tutup di masa pandemi Covid-19, Hong Kong, China, 14 September 2020. REUTERS/Tyrone Siu]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. SenseTime Group membahas nasib penawaran umum perdana (IPO) senilai $767 juta dengan pengelola bursa saham Hong Kong pada hari ini, demikian penuturan dua orang yang mengetahui langsung masalah tersebut.

Rencana IPO startup kecerdasan buatan asal China itu menjadi tanda tanya, setelah Financial Times, Kamis (9/10), memberitan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menempatkan perusahaan tersebut dalam daftar hitam investasi. Itu berarti, investor yang berbasis di AS tidak dapat membeli saham SenseTime.

Sumber tersebut menolak disebutkan namanya karena informasi tersebut belum dipublikasikan. Ia menambahkan, SenseTime tidak mengetahui tentang kemungkinannya ditempatkan dalam blacklist Pemerintah AS.

Baca Juga: Masa Jabatan Ketiga Xi Jadi Pegangan Fund Manager dan Bankir saat Rancang Portofolio

Bursa Efek Hong Kong menolak berkomentar dan SenseTime tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

SenseTime berencana menjual 1,5 miliar saham dalam kisaran harga masing-masing HK$3,85 hingga HK$3,99 melalui IPO. Menurut prospektus IPO SenseTime, perusahaan akan menetapkan harga final dan melakukan penjatahan bagi investor institusional pada hari ini.

Orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan SenseTime dan penasihatnya mengadakan pembicaraan mendesak pada Kamis malam dan Jumat pagi tentang bagaimana larangan itu akan berdampak terhadap IPO-nya. Ketika kabar tentang black list berembus, IPO SenseTime sudah memasuki tahap akhir.

Baca Juga: SenseTime Dimasukkan Dalam Daftar Hitam AS di Tengah Proses Finalisasi IPO Hong Kong

Investor yang berbasis di AS telah mengajukan tawaran untuk membeli saham selama proses bookbuilding, kata satu orang yang mengetahui langsung masalah tersebut kepada Reuters.

Tetapi sumber kedua mengatakan beberapa investor mulai menarik tawaran mereka untuk membeli saham setelah mengetahui kemungkinan SenseTime masuk ke dalam blacklist.

Lebih dari setengah dari kesepakatan, $450 juta, telah dijual kepada investor utama menjelang peluncuran transaksi yang diharapkan pada hari Senin. Mengutip isi prospektus, Saham SenseTime akan mulai diperdagangkan di bursa pada 17 Desember.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA