Terdorong perayaan Natal dan Tahun Baru, penjualan ritel tumbuh di akhir 2020

Senin, 22 Februari 2021 | 06:00 WIB
Terdorong perayaan Natal dan Tahun Baru, penjualan ritel tumbuh di akhir 2020
[]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roda perdagangan di tingkat eceran berputar lebih kencang di akhir tahun 2020. Kesimpulan itu merujuk ke Indeks Penjualan Ritel (IPR) untuk bulan Desember 2020. Menurut Bank Indonesia (BI), sang penyusun indeks, IPR di bulan Desember 2020 tumbuh 4,8% dalam basis bulanan atau month-to-month.

Angka itu berlawanan dengan tren IPR selama tiga bulan sebelumnya, yang mengalami kontraksi. Terakhir kali, IPR mencatatkan pertumbuhan positif dalam basis bulanan pada Agustus lalu. Di saat itu, IPR mengalami kenaikan sebesar 1,3%.

BI menyebut kenaikan permintaan di masa perayaan Natal dan Tahun Baru sebagai pemicu kenaikan indeks penjualan eceran di bulan Desember. Kenaikan penjualan eceran, dalam catatan BI, terjadi di sebagian besar kelompok komoditas. 

Baca Juga: Tambah gerai baru, AMRT siapkan Capex Rp 2,5 triliun tahun 2021

Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya dan kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi mencatat peningkatan penjualan eceran tertinggi di Desember 2020. 

Di bulan Januari 2021, BI memprediksi penjualan eceran masih dalam tren peningkatan dalam basis tahunan. Namun, angka IPR di bulan Januari, kemungkinan akan menurun sebesar 1,8% dalam basis month-to-month. 

Perkiraan ini didasarkan atas kecenderungan penurunan permintaan setelah perayaan hari besar. Apalagi, di saat yang sama pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali.

Baca Juga: Pelaku Usaha Belum Tertarik Mengambil Kredit di Bank, Ini Alasannya

Sejalan dengan prediksi tersebut, BI memperkirakan tekanan inflasi pada tiga bulan mendatang relatif stabil. Namun, tekanan inflasi untuk periode enam bulan mendatang akan meningkat. 

Sejalan dengan pasokan yang terjaga, BI memperkirakan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk tiga bulan yang akan datang sebesar 149,7.  Angka itu relatif stabil dibandingkan skor di bulan sebelumnya, yaitu 150,4. 

Sementara IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 164,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 161,7. Penyebabnya adalah ekspektasi berkurangnya ketersediaan barang dan jasa, serta kemungkinan jalur distribusi terganggu.

Selanjutnya: Industri Pendukung Harus Sabar Menanti Dampak Relaksasi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

Jurus Diler Mengungkit Penjualan Mobil di Akhir Tahun
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:12 WIB

Jurus Diler Mengungkit Penjualan Mobil di Akhir Tahun

Sejumlah diler mobil baru bergerak menawarkan berbagai program promosi hingga potongan harga besar-besaran demi menarik minat konsumen.

 Terus Memulihkan Listrik dan Telekomunikasi
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:09 WIB

Terus Memulihkan Listrik dan Telekomunikasi

Genset dan pembangkit listrik portabel jadi andalan di beberapa kawasan yang mengalami bencana alam ban jir dan longsor di Aceh dan Sumatra

The Fed Hentikan Quantitative Tightening, ini Arah Pasar Kripto di Akhir Tahun
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:00 WIB

The Fed Hentikan Quantitative Tightening, ini Arah Pasar Kripto di Akhir Tahun

Bagi pasar aset digital seperti Bitcoin maupun altcoin, penghentian QT dipandang sebagai sinyal berpotensi positif.

Perbankan Pasang Kuda-Kuda Memangkas Suku Bunga Kredit
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 05:25 WIB

Perbankan Pasang Kuda-Kuda Memangkas Suku Bunga Kredit

Industri perbankan diproyeksikan pangkas suku bunga kredit lebih dalam di 2026.                           

Jelang Akhir Tahun, Bank Masih Terus Kejar Penyaluran Target FLPP
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 05:22 WIB

Jelang Akhir Tahun, Bank Masih Terus Kejar Penyaluran Target FLPP

Simak strategi perbankan dan BP Tapera dalam mempercepat realisasi KPR FLPP 2025. Kendala pasokan rumah jadi fokus utama penyaluran.

Ada Skema Baru, Premi Asuransi Barang Milik Negara Bisa Tumbuh Lebih Cepat
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:15 WIB

Ada Skema Baru, Premi Asuransi Barang Milik Negara Bisa Tumbuh Lebih Cepat

Pemerintah memiliki dana abadi khusus bencana yang dikelola terpusat oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) 

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026
| Jumat, 05 Desember 2025 | 15:00 WIB

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026

SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4 triliun ayang dialokasikan untuk menambah kapal baru.

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian
| Jumat, 05 Desember 2025 | 14:00 WIB

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian

Target GTSI adalah juga mencari sumber pendapatan baru agar tidak tergantung dari LNG shipping dan FSRU.

INDEKS BERITA

Terpopuler