Tren Bunga Tinggi, Return Reksadana Pasar Uang Terkerek

Kamis, 16 Juni 2022 | 04:00 WIB
Tren Bunga Tinggi, Return Reksadana Pasar Uang Terkerek
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bunga tinggi akan menjadi sentimen positif bagi reksadana pasar uang. Ini sejalan dengan potensi imbal hasil reksadana pasar uang yang meningkat.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyebut, reksadana pasar uang menjadi salah satu instrumen yang paling diuntungkan. Sebagai pilihan instrumen investasi jangka pendek, reksadana pasar uang dianggap menjadi pilihan terbaik.
 
Ini karena sifatnya yang likuid dan bisa dicairkan sewaktu-waktu serta bisa memberikan fleksibilitas bagi para investor. "Namun untuk jangka panjang, sebaiknya porsi reksadana pasar uang 20% dari total portofolio. Kelas aset berbasis saham maupun obligasi jauh lebih menarik secara jangka panjang," saran Wawan.

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Jadi Satu-satunya Reksadana Berkinerja Apik dalam Sepekan

Dari sisi peminat, Wawan menyebut, investor pemula masih menjadi penopang pertumbuhan dana kelolaan reksadana pasar uang. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan, per Mei 2022, dana kelolaan reksadana pasar uang mencapai Rp 102,79 triliun. 

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan, reksadana pasar uang menjadi alternatif pelaku pasar memarkir dana sembari menunggu kebijakan moneter bank sentral. 

Dia menyebut, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan bunga pada Juli dan September 2022. Reza menambahkan, selama pelaku pasar memiliki profil risiko rendah, reksadana pasar uang bisa jadi pilihan. 

Tahun ini, Wawan memperkirakan return reksadana pasar uang bisa mencapai 3%-3,5%. Namun, terdapat ruang bagi Bank Indonesia menaikkan suku bunga 75 bps menjadi 4,25%. Jika ini terjadi, imbal hasil reksadana pasar uang bisa mencapai 3,5% - 4%. "Tahun depan, kondisi ekonomi jauh lebih baik, reksadana pasar uang bisa memberi return 4%-4,5%," kata Wawan. 

Hitungan Reza, jika BI 7-day-RR naik menjadi 4% tahun ini, maka return reksadana pasar uang bisa naik dari 3-3,5% menjadi 3,5%-4,5%. Untuk tahun depan, kinerja reksadana pasar uang diprediksi berkisar 5%-5,5%. 

Baca Juga: Selama Mei 2022, Dana Kelolaan Industri Reksadana Menyusut Rp 8 Triliun

Bagikan

Berita Terbaru

Berencana Liburan, Timbang Metode Pembayaran di Luar Negeri
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Berencana Liburan, Timbang Metode Pembayaran di Luar Negeri

Berbagai alat pembayaran saat berlibur di luar negeri tersedia saat ini. Tapi, ada cara agar kemudahan bertransaksi tak bikin boros.

Penjualan Semen Bulan Juli Membaik & Diklaim bisa Berlanjut, Simak Prospek Saham INTP
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:01 WIB

Penjualan Semen Bulan Juli Membaik & Diklaim bisa Berlanjut, Simak Prospek Saham INTP

Prospek emiten semen, termasuk INTP sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan otoritas moneter.

Dua Tahun Terakhir ITMG Membagikan Dividen Interim pada September, bisa Dilirik?
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:41 WIB

Dua Tahun Terakhir ITMG Membagikan Dividen Interim pada September, bisa Dilirik?

Meski peluang cuan dari dividen menarik, investor mesti mencermati risiko dari sisi harga saham ITMG yang masih tertekan harga batubara.

Perdana, India Impor CPO dari Kolombia dan Guatemala, Begini Dampaknya buat Indonesia
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:45 WIB

Perdana, India Impor CPO dari Kolombia dan Guatemala, Begini Dampaknya buat Indonesia

Pembelian minyak sawit dari Amerika Latin diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan.​

Ambisi Prabowo Mengerek Tax Ratio Pupus
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:44 WIB

Ambisi Prabowo Mengerek Tax Ratio Pupus

Dalam Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, di 2029 mendatang, tax ratio ditargetkan hanya sekitar 11,52%-15,01% dari PDB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:38 WIB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud

Harga saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sudah melambung ratusan persen sejak awal tahun 2025.

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi

Manajemen MTDL memproyeksikan bisnis data dan akal imitasi yang dijalani perusahaan dapat bertumbuh setidaknya 50% pada tahun ini

APBN Dihimpit Utang, Belanja Bisa Tumbang
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

APBN Dihimpit Utang, Belanja Bisa Tumbang

Alokasi anggaran pembayaran bunga utang tahun 2026 mencapai 17,19% dari total belanja negara        

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:10 WIB

Produsen Kosmetik Memoles Strategi Pertumbuhan Bisnis

Bisnis kosmetik  nasional diprediksikan masih akan berkilau. Hal tersebut didorong oleh peningkatan populasi penduduk usia produktif.

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham CDIA Turun Lagi, Cek Prediksi dan Rekomendasi Teknikal dari Tiga Analis

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membentuk spinning bottom yang menjadi indikasi awal rebound.

INDEKS BERITA

Terpopuler