Upah Buruh Rendah, Semakin Jauh dari Sejahtera

Selasa, 06 Februari 2024 | 04:25 WIB
Upah Buruh Rendah, Semakin Jauh dari Sejahtera
[ILUSTRASI. Seorang pengendara terjebak kemacetan saat aksi buruh di kawasan MM 2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023). Aksi buruh yang menuntut kenaikan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) tersebut berdampak kemacetan kendaraan dari Tol Jakarta-Cikampek yang menuju kawasan industri MM 2100. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.]
Reporter: Leni Wandira, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesejahteraan buruh di Indonesia masih menjadi persoalan klasik hingga saat ini. Kenaikan rata-rata upah buruh relatif lebih rendah dibandingkan lonjakan harga bahan pangan yang semakin mahal. Alhasil, kenaikan upah yang hanya single digit sudah keburu habis ditelan inflasi dan lonjakan harga sejumlah kebutuhan dan bahan pokok.

Pemerintah telah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2024. Adapun secara nasional kenaikan UMP tercatat sekitar 1,2% - 7,5% atau rata-rata 3,6%. Dalam liputan khusus bertajuk Suara Tak Terdengar, KONTAN bersama Harian Kompas, Kompas.com dan Kompas TV mengangkat tema upah buruh.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pelemahan Daya Beli Jadi Tantangan Astra International Tbk (ASII)
| Selasa, 11 Maret 2025 | 05:25 WIB

Pelemahan Daya Beli Jadi Tantangan Astra International Tbk (ASII)

PT Astra International Tbk (ASII) berusaha ekspansi ke sektor kesehatan, di tengah permintaan otomotif turun 

Minim Printilan
| Selasa, 11 Maret 2025 | 05:21 WIB

Minim Printilan

Konsep yang awalnya ideal, bisa belok ke mana-mana. Atau lebih buruk lagi, tidak jalan kemana-mana dan terhenti sebagai wacana.

Setelah Danantara, Koperasi Merah Putih Tekan IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18 WIB

Setelah Danantara, Koperasi Merah Putih Tekan IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Kebijakan ngawur pemerintah. seperti penempatan dana bank BUMN ke Koperasi Merah Putih memnberikan sentimen negatif ke emiten bank BUMN y

Harga Minyak Bisa Tekan Kinerja Impor
| Selasa, 11 Maret 2025 | 05:11 WIB

Harga Minyak Bisa Tekan Kinerja Impor

Senin (10/3), per pukul 29.06 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2025 di level US$ 67,15 per barel atau turun 5,24% sejak akhir 2024

Ditjen Pajak Revisi Struktur Tarif Efektif PPh
| Selasa, 11 Maret 2025 | 04:58 WIB

Ditjen Pajak Revisi Struktur Tarif Efektif PPh

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan ingin struktur dan skema TER menyederhanakan pemotongan PPh 21

Bumi Resources Minerals (BRMS) Fokus Garap Tambang Bawah Tanah
| Selasa, 11 Maret 2025 | 04:35 WIB

Bumi Resources Minerals (BRMS) Fokus Garap Tambang Bawah Tanah

BRMS telah menunjuk PT Macmahon Indonesia (MMI) sebagai kontraktor jasa penambangan bawah tanah untuk tambang emas Poboya di Palu, Sulawesi

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Memperkuat Infrastruktur Digital
| Selasa, 11 Maret 2025 | 04:20 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Memperkuat Infrastruktur Digital

Pembangunan pusat data tersebut menandai langkah awal pengembangan pusat data yang dirancang khusus untuk kebutuhan kecerdasan buatan

Konten Negatif Banyak Berasal dari Media Sosial
| Selasa, 11 Maret 2025 | 04:10 WIB

Konten Negatif Banyak Berasal dari Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Digital sudah menangani sebanyak 1,35 juta konten negatif selama 20 Oktober 2024 - 8 Maret 2025.

Penyerapan Tenaga Kerja Kian Merosot
| Selasa, 11 Maret 2025 | 04:10 WIB

Penyerapan Tenaga Kerja Kian Merosot

Pemerintah menargetkan bisa menyerap tenaga kerja anyar antara 2,8 juta orang sampai 2,9 juta orang per tahun selama lima tahun ke depan.

Pertamina Patra Niaga Kembali Tersandung Kasus
| Selasa, 11 Maret 2025 | 04:05 WIB

Pertamina Patra Niaga Kembali Tersandung Kasus

KPPU tengah memulai penyelidikan awal dugaan kasus monopoli dari Pertamina Patra Niaga dalam penjualan LPG non subsidi.

INDEKS BERITA

Terpopuler