Usai Rapat Tertutup Dengan Jiwasraya, Hendrawan Supratikno: Penyakitnya Parah

Kamis, 07 November 2019 | 21:35 WIB
Usai Rapat Tertutup Dengan Jiwasraya, Hendrawan Supratikno: Penyakitnya Parah
[ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Pusat Asuransi Jiwasraya Jakarta, Selasa (15/1). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/01/2019.]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XI DPR hari ini, Kamis (7/11) menggelar rapat dengar pendapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Asuransi Jiwasraya, dan AJB Bumiputera. Rapat yang berlangsung tertutup itu, membicarakan kondisi terkini dua perusahaan asuransi yang sedang dirundung masalah tersebut.

Saat dihubungi seusai rapat, Hendrawan Supratikno Anggota Komisi XI DPR mengatakan untuk Jiwasraya secara umum kondisinya memang berat dan harus segera ada solusi.

"Penyakitnya parah, solusinya harus tegas dan butuh komitmen tegas. Mismanagement terlanjur akumulatif," tutur politisi senior PDI Perjuangan itu, kepada KONTAN.

Mengenai langkah penyehatan Jiwasraya, menurut Hendrawan konsepnya belum jelas. "Model bisnisnya model yang aneh. Hanya logis untuk dibobol, bukan untuk sehat dan menguntungkan," keluhnya.

Namun untuk lebih detail Hendrawan enggan mengungkapkan, lantaran peserta rapat dengar pendapat sudah sepakat rapat tersebut bersifat confidential dan berlangsung tertutup.

Baca Juga: Jiwasraya butuh Rp 32,89 triliun untuk benahi likuiditas, begini kondisi keuangannya

Hendrawan menambahkan, banyak pihak berharap agar OJK benar-benar menjalankan fungsi sebagai pengawas dengan baik. Hal ini agar industri jasa keuangan nasional menjadi terpercaya dan kredibel.

OJK, lanjut Hendrawan, juga harus membuat roadmap penyehatan lembaga-lembaga keuangan, termasuk lembaga asuransi sehingga dapat memunculkan harapan yang realistis.

"OJK jangan sibuk mengerjakan hal-hal yang bukan tupoksinya," pungkas mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler