Utang dan Permintaan yang Lesu Membayangi Kiprah Garuda di Tahun Ini
Selasa, 03 Maret 2020 | 04:50 WIB
ILUSTRASI. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat menjadi pembicara pada Talk Show yang mengangkat tema Semangat Baru Garuda di Gedung BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). Tribunnews/Jeprima
Reporter: Selvi Mayasari
| Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk harus menyiapkan dana dalam jumlah besar untuk membayar utang dan sejumlah tagihan yang jatuh tempo pada tahun ini. Di sisi lain, emiten berkode saham GIAA di Bursa Efek Indonesia ini harus mengatasi bisnis yang selama ini tidak menguntungkan dan hanya menjadi beban perusahaan.
Salah satu utang yang harus dibayar adalah obligasi global GIAA senilai US$ 500 juta atau lebih dari Rp 7 triliun yang jatuh tempo pada Juni tahun ini. Instrumen bertajuk Garuda Indonesia Global Sukuk Limited itu bertenor lima tahun dengan kupon sebesar 5,95% per tahun.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.