Vidio Dot Com akan IPO, Hedge Fund Memburu Saham Surya Citra Media (SCMA)

Senin, 25 Juli 2022 | 10:02 WIB
Vidio Dot Com akan IPO, Hedge Fund Memburu Saham Surya Citra Media (SCMA)
[ILUSTRASI. Cara berlangganan Vidio Premier]
Reporter: Titis Nurdiana, Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) terus merambah naik sepekan terakhir. Kenaikan harga saham SCMA ini juga disertai kenaikan volume perdagangan sahamnya.

Kabar yang sampai ke KONTAN menyebutkan, aksi akumulasi saham SCMA tersebut seiring kabar rencana initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana PT Vidio Dot Com, anak usaha SCMA. “Vidio rencananya akan masuk bursa sekitar Agustus,” bisik sumber Kontan yang mengetahui kabar tersebut akhir pekan lalu. 

Jumat (22/7) akhir pekan lalu, harga saham SCMA berakhir di posisi Rp 234 per saham. Angka ini tumbuh 17%, jika dihitung sejak penutupan perdagangan pasar 14 Juli di level Rp 200 per saham.

Pada periode yang sama, volume perdagangan saham SCMA juga naik menjadi rata-rata 226,24 juta saham per hari. Angka tersebut lebih tinggi 10,90% jika dibandingkan rata-rata volume perdagangan dari awal hingga medio Juli 2022.

Rencana IPO Vidio Dot Com digadang bakal sukses besar. Perkembangan bisnis Vidio Dot Com di bidang layanan video streaming, sebelumnya bahkan telah menarik minat Concentricity Pte. Ltd., perusahaan investasi yang dikelola oleh Affinity Equity Partners, menjadi pemegang saham. Asal tahu saja, Affinity merupakan perusahaan private equity independen terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga: Pieter Tanuri, Sinarmas & Grab Investasi di Vidio.com, Terkait Ke Bisnis Bali United

Pada awal November 2021, Concentricity resmi mendekap 1.005.483 saham Vidio Dot Com atau setara 16,67% dari modal disetor di perusahaan ini. Sementara SCMA menguasai mayoritas sisa saham Vidio Dot Com dengan porsi kepemilikan saham 83,33%.

Untuk memboyong 16,67% saham Vidio Dot Com, Concentricity kala itu merogoh kocek hingga US$ 150 juta. Jika dikonversi ke rupiah dengan asumsi kurs saat itu Rp 14.250, maka dana segar yang telah Concentricity gelontorkan bagi Vidio Dot Com tak kurang dari Rp 2,14 triliun.

Penyertaan modal itu merupakan bagian dari perjanjian saham bersyarat yang telah disepakati Vidio Dot Com dan Concentricity pada 25 Oktober 2021.

Delapan bulan berselang setelah hadirnya Concentricity atau tepatnya pada 14 Juni 2022, Gilang Iskandar Sekretaris Perusahaan SCMA mengumumkan masuknya investor baru di Vidio Dot Com. Para pemodal yang terdiri dari PT DSST Video Gemilang, PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi, Grab LA Pte Ltd (Grab), dan beberapa modal lainnya menyuntikkan dana segar US$ 45 juta ke Vidio Dot Com.

 

Akibat suntikan modal baru tersebut, porsi kepemilikan saham Vidio Dot Com milik SCMA terdilusi menjadi 79,37% dari sebelumnya 83,33%. Demikian juga dengan porsi saham Vidio Dot Com milik Concentricity, terdilusi dari semula 16,67% menjadi 15,87%.

Sementara para investor yang baru Vidio Dot Com yang baru masuk pada Juni 2022 kemarin, secara total mengapit 4,76% saham.

DSST Video Gemilang merupakan afiliasi Grup Sinarmas. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), emiten Grup Sinarmas, menguasai secara tidak langsung saham DSST Video Gemilang. DSSA menguasai DSST Video Gemilang melalui PT DSST Mas Gemilang dan PT Sinarmas Sukses Sejahtera.

Sementara Ekonomi Baru Investasi Teknologi merupakan anak usaha dari PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA).  

KONTAN telah berupaya menghubungi Gilang Iskandar Sekretaris Perusahaan SCMA. Namun hingga berita ini diturunkan, Gilang belum memberikan jawaban resminya kepada KONTAN.

Baca Juga: SCMA Mengincar Fulus dari Penggemar Bola

Tergabung dalam grup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Vidio Dot Com memang sejumlah keunggulan dibandingkan pelaku bisnis video streaming lainnya. Misalnya saja, bersama SCTV, IVM, dan MTV (Nexparabola), Vidio Dot Com memperoleh semua hak penayangan eksklusif di wilayah Indonesia untuk siaran Piala Dunia FIFA Qatar tahun 2022. Demikian juga halnya dengan Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2023.

Tidak hanya itu, bersama SCTV dan MTV, Vidio Dot Com juga memperoleh semua hak penayangan eksklusif untuk semua platform media yang berlaku di wilayah Indonesia dan Timor-Leste atas Liga Utama Inggris atau English Premier League (EPL). Vidio Dot Com mendapat hak siar EPL selama tiga musim berturut-turut, dari tahun 2022 sampai 2025 dari The Football Association Premier League Limited.

Adapun SCMA sendiri, kuartal I-2022 perusahaan ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,53 triliun. Angka ini tumbuh 9,28% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,40 triliun.

Hanya, pertumbuhan pendapatan tersebut kurang berdampak positif pada hasil akhir kinerja SCMA. Laba periode berjalan SCMA yang dapat diatribusikan pada entitas induk alias laba bersih perusahaan ini turun 14,08% dari sebelumnya Rp 331,53 miliar menjadi Rp 284,84 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 17:31 WIB

Rumor Haji Isam Bentuk International Crypto Exchange, Ini Secuil Kisahnya

Beberapa pengusaha besar termasuk Haji Isam bersama 9 atau 10 PAKD kabarnya akan menjadi pemegang saham bursa kripto baru yang akan berdiri.

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emien TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:15 WIB

Tingginya Minat Kendaraan Bekas, Saham Emien TP Rachmat (ASLC) Bersiap Tancap Gas

ASLC diperkirakan akan menikmati performa penjualan mobil bekas Caroline dengan proyeksi CAGR pendapatan 2024–2027 sebesar 18,2%.

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:50 WIB

Intiland Development (DILD) Fokus Jual Produk Properti Siap Huni

Di tengah lesunya sektor properti, DILD bakal fokus melanjutkan sejumlah program promosi yang sudah berjalan pada paruh kedua tahun ini

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:48 WIB

Sektor Konsumer Dihimpit Daya Beli, Sahamnya Cocok Buat Investor Menengah-Panjang

Ada peluang perbaikan kinerja sektor konsumer di kuartal IV-2025 seiring momen musiman Natal dan Tahun Baru.

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 08:10 WIB

Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump

WLFI, Aster, dan Sonic Labs mendapatkan perhatian karena tindakan konkret mereka dalam menstabilkan pasar lewat buyback.

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:45 WIB

P2P Lending Dana Syariah Indonesia Urung Buka Kembali Kantornya, Investor Gigit Jari

Aktivitas karyawan dan layanan operasional Danasyariah saat ini masih dilakukan secara daring hingga waktu yang akan diinformasikan lebih lanjut.

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Trump dan AS Jadi Pusat Ketidakpastian, Harga Emas Dunia Berpotensi Cetak Rekor Baru

Dalam skenario optimis. harga emas bahkan bisa mencapai US$ 5.000 jika faktor pendorong seperti permintaan bank sentral terus menguat. 

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Rumor Masuknya Happy Hapsoro Menyulut Saham GZCO, Fundamental dan Prospek Memang Oke

Dalam jangka pendek saham GZCO berpotensi menguji area psikologis 300 namun investor disarankan tetap waspada.

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Pelemahan Rupiah Tertahan Data Ekonomi Tiongkok

Rupiah melemah tipis terhadap dolar AS di tengah sentimen risk off oleh kekhawatiran eskalasi perang dagang.

Menyeimbangkan Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tinggi di Kuartal IV
| Selasa, 14 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Menyeimbangkan Portofolio Investasi di Tengah Ketidakpastian Tinggi di Kuartal IV

Pada akhir kuartal  tahun ini, pelaku pasar kembali dihadapkan pada volatilitas tinggi akibat dinamika global dan arah kebijakan moneter.

INDEKS BERITA

Terpopuler