Wah, Harga Saham yang Dikoleksi Jiwasraya dan Asabri Melonjak Tinggi

Jumat, 07 Februari 2020 | 06:31 WIB
Wah, Harga Saham yang Dikoleksi Jiwasraya dan Asabri Melonjak Tinggi
[ILUSTRASI. Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Harga beberapa saham yang dikoleksi Jiwasraya dan Asabri melonjak tinggi pada perdagangan Kamis (6/2) kemarin. ANTARA FOTO/Apr]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kisruh skandal Jiwasraya dan Asabri yang makin ramai, harga saham di portofolio kedua perusahaan BUMN tersebut justru melonjak tinggi pada perdagangan kemarin, Kamis (6/2).

Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,14% menjadi 5.987. Namun, harga beberapa saham yang dimiliki Jiwasraya dan Asabri mampu mendaki hingga belasan persen bahkan ada yang mengalami auto rejection alias penolakan otomatis.

Harga saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) kemarin mengalami penolakan otomatis setelah pada sesi pertama perdagangan melonjak hingga 24,48%. Dibuka di harga Rp 286 per saham, saham SMBR kemarin ditutup di harga Rp 356 per saham.

Baca Juga: Industri Semen akan Lebih Baik, Ini Rekomendasi untuk Saham SMGR, INTP, dan SMBR

Pada perdagangan kemarin, volume transaksi saham SMBR sebesar 58,63 juta saham senilai Rp 19,8 miliar.

Jiwasraya mendekap saham SMBR dengan kepemilikan saham sebanyak 913,17 juta saham yang mewakili 9,19% dari total saham SMBR.

Baca Juga: Begini Kejaksaan Agung menjerat Joko Hartomo dalam kasus Jiwasraya

Selain saham SMBR, Jiwasraya juga memiliki saham PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar 8,51%. Meski tak naik signifikan, saham PPRO pada perdagangan kemarin berhasil mendarat di zona hijau.

Dibuka di posisi Rp 53 per saham, harga saham PPRO sempat menyentuh posisi Rp 57 per saham. Pada penutupan perdagangan, harga saham PPRO bertengger di posisi Rp 54 per saham atau naik 1,89% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Baca Juga: Ini Jurus Taspen Agar Investasinya Tidak Terjerumus ke Saham Gorengan

Asabri juga memiliki saham PPRO. Kepemilikan saham Asabri di PP Properti sebesar 5,33%.

Saham di dalam portofolio Asabri yang naik tinggi pada perdagangan kemarin adalah saham PT Pool Advista Finance Tbk (POLA).

Saham milik Asabri juga melonjak

Kemarin, harga saham POLA melonjak 17,78% menjadi Rp 106 per saham. Dibuka di posisi Rp 90 per saham, harga saham POLA sempat menyentuh posisi Rp 113 per saham. Kemarin,

Di Pool Advista Finance, Asabri tercatat menguasai kepemilikan saham sebesar 7,65%.

Selain saham POLA, saham PT Indofarma Tbk (INAF) kemarin juga melaju kencang. Harga saham INAF kemarin melonjak 12,5% menjadi Rp 810 per saham. Dibuka di posisi Rp 720 per saham, harga saham INAF sempat menyentuh posisi tertinggi sebesar Rp 825 per saham.

Baca Juga: Evi Firmansyah Mengundurkan Diri Dari Pool Advista Indonesia (POOL)

Di Indofarma, Asabri menguasai kepemilikan saham sebesar 13,91%.

Saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) milik Asabri juga naik tinggi. Kemarin, saham PCAR naik 12,87% menjadi Rp 228 per saham.

Baca Juga: Laporan Ditolak, Nasabah EMCO Asset Management Meminta Perlindungan Kabareskrim

Di Prima Cakrawala, Asabri menguasai kepemilikan saham sebesar 25,14%.

Saham lain milik Asabri yang naik tinggi adalah saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL). Kemarin, harga saham NIKL ditutup naik 9,8% menjadi Rp 560 per saham. Dibuka di posisi Rp 515 per saham, harga saham NIKL bahkan sempat menyentuh posisi Rp 600 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Avia Avian (AVIA) Intip Peluang Tiga Juta Rumah
| Jumat, 19 September 2025 | 04:20 WIB

Avia Avian (AVIA) Intip Peluang Tiga Juta Rumah

AVIA membidik peluang pertumbuhan kinerja dengan adanya program 3 juta rumah dan insentif PPN-DTP 100% 

Nasabah Tak Diwajibkan Ikut Bayar Klaim Asuransi Kesehatan
| Jumat, 19 September 2025 | 04:15 WIB

Nasabah Tak Diwajibkan Ikut Bayar Klaim Asuransi Kesehatan

Aturan pembagian risiko di asuransi kesehatan kembali disiapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah sempat dibatalkan. 

Memberi Kesempatan Menteri Keuangan
| Jumat, 19 September 2025 | 04:10 WIB

Memberi Kesempatan Menteri Keuangan

Harapan kita sederhana, optimisme yang dibawa Menteri Keuangan baru tidak berhenti pada janji, melainkan menjelma nyata bagi ekonomi Indonesia.

Menakar Prospek Saham BBCA di Tengah Penurunan BI Rate
| Kamis, 18 September 2025 | 18:03 WIB

Menakar Prospek Saham BBCA di Tengah Penurunan BI Rate

Fundamental yang kuat disertai dengan tata kelola perusahaan yang baik, menyebabkan banyak investor masih meyakini saham BBCA cukup baik ke depan.

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Risk Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Risk Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema risk-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

INDEKS BERITA

Terpopuler