WOOD Mulai Ekspansi ke Sektor Kredit Karbon

Kamis, 08 Mei 2025 | 06:10 WIB
WOOD Mulai Ekspansi ke Sektor Kredit Karbon
[ILUSTRASI. Aktivitas produksi mebel PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).]
Reporter: Leni Wandira | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten furnitur PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mulai merambah sektor kredit karbon di Indonesia.  Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang Integra Indocabinet untuk membangun bisnis yang relevan dengan pasar. 

Oleh karena itu, WOOD mulai tahun ini aktif memanfaatkan konsesi-konsesi kehutanan yang dimiliki untuk mengembangkan proyek karbon kredit yang selaras dengan skema Forest and Other Land Use (FOLU). 

Proyek ini dirancang untuk menjawab peluang dari regulasi perdagangan karbon internasional yang akan mulai diberlakukan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Masih Andalkan Pasar Amerika Serikat

"Ekspansi ke sektor karbon kredit adalah langkah strategis yang tidak hanya membuka jalur pendapatan baru bagi WOOD, tetapi juga mencerminkan komitmen kuat kami terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujar Ravenal Arvense, Hubungan Investor WOOD di keterangan,  Rabu (7/5).

Langkah ekspansi ini ia harapkan bisa memperkuat fundamental perusahaan yang telah mencatat kinerja keuangan yang solid pada kuartal pertama 2025.

Pendapatan WOOD meningkat 20,6% secara tahunan menjadi Rp 773,5 miliar di periode tersebut. Alhasil, laba yang dicetak WOOD di periode yang sama juga naik 19,5% secara tahunan  menjadi Rp 48,4 miliar.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dibayangi Risiko, 12 Perusahaan Batubara Besar Tergantung Hanya Pada 1 Aset Tambang
| Rabu, 18 Juni 2025 | 12:00 WIB

Dibayangi Risiko, 12 Perusahaan Batubara Besar Tergantung Hanya Pada 1 Aset Tambang

Kini margin penjualan batubara cukup tertekan dengan harga yang kian melandai, ditambah kebijakan. transisi dan hilirisasi yang butuh biaya besar.

Harga Emas Terus Berkilau, Emiten Berpotensi Semakin Memukau
| Rabu, 18 Juni 2025 | 11:38 WIB

Harga Emas Terus Berkilau, Emiten Berpotensi Semakin Memukau

Tren kenaikan harga emas dunia akan mengerek harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) produk emiten emas.

Saham TOBA Akhirnya Disuspensi BEI Usai Melesat Lebih dari 100%, Prospeknya Masih Oke
| Rabu, 18 Juni 2025 | 10:50 WIB

Saham TOBA Akhirnya Disuspensi BEI Usai Melesat Lebih dari 100%, Prospeknya Masih Oke

Lonjakan harga saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) diwarnai aksi jual sebagian kepemilikan oleh PT Toba Sejahtera. 

Profit 33,16% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi (18 Juni 2025)
| Rabu, 18 Juni 2025 | 08:57 WIB

Profit 33,16% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi (18 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 Juni 2025) 1.943.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,16% jika menjual hari ini.

Penarikan Utang oleh Pemerintah Melonjak
| Rabu, 18 Juni 2025 | 08:07 WIB

Penarikan Utang oleh Pemerintah Melonjak

Realisasi penarikan utang baru mencapai Rp 349,3 triliun hingga Mei 2025 meningkat tajam sebanyak 164,22% secara tahunan

Meski Sejumlah Investor Kakap Jualan Saham BUMI, Analis Yakin Kinerja Bakal Membaik
| Rabu, 18 Juni 2025 | 08:02 WIB

Meski Sejumlah Investor Kakap Jualan Saham BUMI, Analis Yakin Kinerja Bakal Membaik

Kenaikan harga batubara serta diversifikasi ke bisnis pertambangan emas di Australia, bauksit dan smelter menopang prospek Bumi Resources.

Realisasi Belanja Negara  Tak Sampai 30% dari Pagu
| Rabu, 18 Juni 2025 | 08:01 WIB

Realisasi Belanja Negara Tak Sampai 30% dari Pagu

Idealnya akselerasi belanja harus dilakukan lebih awal, yakni mulai akhir kuartal II dan dipacu penuh di kuartal III

Pemangkasan Bunga Terganjal Geopolitik
| Rabu, 18 Juni 2025 | 07:54 WIB

Pemangkasan Bunga Terganjal Geopolitik

Pada tahun 2025, suku bunga global harusnya mulai menurun namun diperkirakan akan tertahan tensi geopolitik Timur Tengah

Setoran Pajak Masih Mengalami Kontraksi
| Rabu, 18 Juni 2025 | 07:49 WIB

Setoran Pajak Masih Mengalami Kontraksi

Direktorat Jenderal Pajak bakal menyigi transaksi digital sebagai salah satu upaya mengerek tax ratio

Pelemahan Data IKK dan IEKLK dari BI Menjadi Sinyal Pelemahan Ekonomi
| Rabu, 18 Juni 2025 | 07:05 WIB

Pelemahan Data IKK dan IEKLK dari BI Menjadi Sinyal Pelemahan Ekonomi

BI juga menyiratkan pesimisme masyarakat mengenai ketersediaan lapangan pekerjaan melalui survei Indeks Ekspetasi Ketersediaan Lapangan Kerja.

INDEKS BERITA

Terpopuler