Tiga skema pendanaan yang tengah dikaji, yaitu pendanaan dari dana publik (public fund), pinjaman melalui Himbara dan  transfer ke daerah.​

Pendanaan koperasi Merah Putih nantiya bisa berasal dari pinjaman perbangkan hingga dana negara lewat transfer ke daerah. 

Untuk mendirikan Koperasi Merah Putih negara membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar per unit koperasi.

Presiden Prabowo Subianto  lewat Instruksi Presiden menitahkan percepatan pendirian Koperasi Merah Putih.

Risiko kredit macet, meningkatnya biaya kredit, likuiditas yang kian mengetat, hingga terulangnya cerita write off bisa membebani bank BUMN.

Belum usai soal Danantara, pasar kembali waswas dengan rencana pemerintah terkait Koperasi Merah Putih yang berpotensi membebani bank-bank BUMN. ​

Kopdes bisa menjadi tulang punggung (backbone) ekonomi nasional atau dalam kalimat Bung Hatta "koperasi sebagai soko guru ekonomi nasional."

Kebijakan ngawur pemerintah. seperti penempatan dana bank BUMN ke Koperasi Merah Putih memnberikan sentimen negatif ke emiten bank BUMN y

Rencananya, pemerintah akan membentuk 70.000 Kopdes Merah Putih yang membutuhkan permodalan antara Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar per koperasi.​

Pinjaman dari Himbara menurut Budi Arie Setiadi Menteri Koperasi dan UKM menjadi salah satu opsi yang realistis.