Ada Risiko Volatilitas, IMF Minta El Salvador Tidak Adopsi Bitcoin sebagai Alat Tukar

Selasa, 23 November 2021 | 13:28 WIB
Ada Risiko Volatilitas, IMF Minta El Salvador Tidak Adopsi Bitcoin sebagai Alat Tukar
[ILUSTRASI. Roberto Carlos Silva, pemilik gerai La Zontena yang menawarkan transaksi dengan bitcoin di Chiltiupan, El Salvador, 9 Juni 2021. REUTERS/Jose Cabezas]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MEKSIKO. Dana Moneter Internasional (IMF), Senin (22/11), menyatakan El Salvador tidak seharusnya menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, mengingat risiko yang membayangi cryptocurrency.

"Mengingat volatilitas harga bitcoin yang tinggi, penggunaannya sebagai alat pembayaran yang sah menimbulkan risiko signifikan terhadap perlindungan konsumen, integritas keuangan, dan stabilitas keuangan," demikian IMF dalam pernyataan penutup misi Article IV 2021 ke El Salvador. "Penggunaannya juga menimbulkan kewajiban kontinjensi fiskal."

Article IV merupakan semacam protokol yang digunakan IMF untuk berkonsultasi dengan pejabat di negara-negara anggotanya, sebelum negara-negara tersebut mengajukan permohonan penggunaan sumber daya milik IMF.

Baca Juga: Harga melonjak 80%, kripto ini siap salip Dogecoin dan Shiba Inu

Pada bulan September, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, di samping dolar AS.

"Karena risiko itu, bitcoin tidak boleh digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Staf merekomendasikan untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang bitcoin dan mendesak penguatan regulasi dan pengawasan ekosistem pembayaran baru," kata IMF.

Pernyataan IMF datang hanya dua hari setelah Presiden Nayib Bukele mengumumkan rencana negerinya untuk membangun "kota bitcoin" pertama di dunia. Kebutuhan dana pembangunan akan ditutup oleh penjualan obligasi berbasis bitcoin.

Baca Juga: Harga Bitcoin masih melayang di bawah US$ 60.000, bisa jatuh ke US$ 53.000

Bukele mengatakan kota itu akan mendapatkan pasokan energi dari gunung berapi dan tidak akan memungut pajak apa pun kecuali pajak pertambahan nilai.

Bukele memperjuangkan adopsi bitcoin, dengan alasan itu akan memudahkan jutaan orang Salvador yang tinggal di luar negeri dalam melakukan transaksi remitansi. Dia juga mengatakan pengadopsian bitcoin akan meningkatkan inklusi keuangan, investasi, pariwisata, dan pembangunan.

"Meskipun kami jelas tidak setuju pada beberapa hal, seperti adopsi bitcoin, analisis yang dibuat negara kami menarik," kata Bukele tentang pernyataan IMF.

IMF juga memperkirakan ekonomi El Salvador akan tumbuh sekitar 10% pada 2021 dan 3,2% pada 2022. Proyeksi IMF lainnya adalah utang publik negara Amerika Tengah itu akan mencapai 85% dari produk domestik bruto pada akhir 2021.

Selanjutnya: Ingin Gerus Harga Minyak, AS Akan Mengumumkan Pelepasan Cadangan Strategis Hari Ini

 

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler