Ingin Gerus Harga Minyak, AS Akan Mengumumkan Pelepasan Cadangan Strategis Hari Ini

Selasa, 23 November 2021 | 13:20 WIB
Ingin Gerus Harga Minyak, AS Akan Mengumumkan Pelepasan Cadangan Strategis Hari Ini
[ILUSTRASI. Pompa minyak di lapangan Permian Basin di Loving County, Texas, AS. 24 November 2019. REUTERS/Angus Mordant/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kementerian Energi Amerika Serikat diperkirakan akan mengumumkan pinjaman minyak dari cadangan minyak strategis (SPR) pada Selasa, kata sumber di pemerintahan AS yang mengetahui situasi tersebut. Peminjaman itu terkait dengan upaya AS mengoordinasi sejumlah negara untuk melepas cadangan minyak strategis masing-masing.

Fasilitas swap SPR akan dikoordinasikan dengan beberapa negara, kata sumber itu.

Presiden AS Joe Biden telah meminta China, India, Korea Selatan, dan Jepang untuk melepas stok minyaknya secara terkoordinasi demi menggerus harga minyak mentah dunia. Di AS, harga bensin yang melonjak berdampak terhadap penurunan approval rating Presiden Biden, menjelang pemilihan kongres tahun depan.

Gedung Putih juga telah berulang kali menekan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mempertahankan pasokan global secara memadai. OPEC menjadwalkan pertemuan pada  2 Desember mendatang. 

Baca Juga: Medco Energi rampungkan sejumlah proyek EBT dalam lima tahun mendatang

Sejauh ini, OPEC+, afiliasi OPEC dan negara sekutunya, termasuk Rusia, belum yakin untuk memompa lebih banyak minyak. Para produsen utama minyak berargumen pasokan minyak mentah ke pasar dunia saat ini tidak kurang.

Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa pejabat Jepang dan India sedang mengerjakan cara untuk melepaskan cadangan minyak mentah nasional bersama-sama dengan AS dan ekonomi utama lain.

Presiden AS telah mengesahkan penjualan darurat dari SPR tiga kali. Pelepasan terakhir terjadi pada tahun 2011, selama perang di anggota OPEC Libya. Penjualan juga terjadi selama Perang Teluk pada tahun 1991 dan setelah Badai Katrina pada tahun 2005.

Di bawah SPR swap, perusahaan minyak mengambil minyak mentah tetapi diharuskan mengembalikannya - atau produk olahan, ditambah bunga.

Pertukaran minyak telah terjadi lebih sering, dengan pertukaran terakhir diadakan pada bulan September setelah Badai Ida.

Selanjutnya: Cari Pendanaan untuk Beli Properti Logistik, Mapletree Galang Dana di Bursa Singapura

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler