Akan Rilis Obligasi, Lippo Malls Indonesia Retail Trust Kantongi Peringkat Ba3 dan BB

Senin, 03 Juni 2019 | 15:30 WIB
Akan Rilis Obligasi, Lippo Malls Indonesia Retail Trust Kantongi Peringkat Ba3 dan BB
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana investasi real estat yang disponsori PT Lippo Karawaci (LPKR), Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LIMRT), mengantongi peringkat Ba3 dengan prospek stabil dari Moody's Invesentor Service. LMIRT juga mengantongi peringkat yang diharapkan di posisi BB dengan prospek stabil dari Fitch Ratings Singapore Pte Ltd.

Peringkat dari dua lembaga peringkat ini juga berlaku untuk obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) yang akan diterbitkan LMIRT Capital Pte Ltd, anak usaha yang dimiliki sepenuhnya oleh LIRT.

James Liew, Chief Executive Officer LMIRT Management Ltd, mengaaku senang dengan peringkat yang dikeluarkan oleh Moody's maupun Fitch.

Menurut Liew, peringkat tersebut mencerminkan kepercayaan mereka terhadap kehadiran LMIRT yang mapan dan portofolio yang kuat dengan 30 aset ritel yang menghasilkan pendapatan di Indonesia.

"Dengan peringkat ini kami berharap untuk mendiversifikasi alat pembiayaan kami untuk mengelola struktur permodalan dengan lebih baik dan membuat efisiensi sumber daya pendanaan kami secara menyeluruh," ujar Liew dalam keterbukaan informasi di Singapore Exchange.

Dalam penilaian Moody's, peringkat perusahaan (corporate family rating/CFR) Ba3 untuk LMIRT mencerminkan keberadaan LMIRT yang mapan di Indonesia. LMIRT memiliki portofolio mal ritel dan ruang ritel yang tersebar di 10 kota di Indonesia yang menyasar pertumbuhan kelas menengah ke atas.

LMIRT, menurut Moody's, menghasilkan aliran pendapatan yang dapar diprediksi dari portofolio asetnya dengan tingkat hunian yang sehat, profil kadaluwarsa sewa yang seimbang, dan struktur pembayaran sewa yang menguntungkan.

"CFR Ba3 menggabungkan harapan kami bahwa risiko pembiayaan kembali LMIRT selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan akan ditangani secara memadai oleh penerbitan obligasi dollar Amerika Serikat  yang akan dirilis," ujar Jacintha Pooh, Vice President and Senior Credit Officer Moody's.

Per 31 Maret 2019, LMIRT memiliki jatuh tempo utang rata-rata tertimbang sebesar 2 tahun dengan utang jatuh tempo senilai S$ 370 juta pada 2019 dan 2020.

Setelah penerbitan obligasi, jatuh tempo utang rata-rata tertimbang akan meningkat menjadi sekitar 4,3 tahun. Jatuh tempo utang rata-rata tertmbang ini tidak memperhitungkan dua surat utang perpetual LMIRT sebesar S$ 140 juta yang bisa dibeli kembali pada 2021 dan S$ 120 yang bisa dibeli kembali pada 2022.

Sebagai dana investasi real estat (DIRE), LMIRT mendistribusikan sebagian besar arus kasnya dan tidak menyimpan uang tunai untuk membayar utang. Hal ini membuat LMIRT terekspos risiko pembiayaan kembali yang melekat dan mengakibatkan likuiditas menjadi lemah. Meski begitu, sebagian risiko tersebut telah dimitigasi oleh rekam jejak LMIRT terkait akses pendanaan.

"Peringkat LMIRT juga mencakup ekspektasi bahwa akan ada pengurangan ekspos pendapatan kepada kelompok perusahaan Lippo di bawah 25%, bahkan setelah rencana akuisisi Lippo Mall Puri yang dijadwalkan selesai pada paruh kedua 2019," ujar Poh.

Pada kuartal I-2019, LMIRT memperoleh sekitar 26% pendapatan dari anggota grup perusahaan Lippo melalui pengaturan sewa utama dan penyewa utama.

Moody's memperkirakan, paparan pendapatan KMIRT akan moderat pada 2020. Penyebabnya, perjanjian sewa di Lippo Mall Kemang dengan Lippo Karawaci berakhir pada akhir tahun ini dan langkah PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang mengurangi ruang sewa karena strategi perampingan Hypermart.

Untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2019, LMIRT memiliki rasio utang bersih terhadap EBITDA yang disesuaikan sebesar 5,7 kali dan rasio EBITDA terhadap biaya bunga yang disesuaikan sebesar 3,1 kali.

Selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan, Moody's memperkirakan, metrik kredit LMIRT akan melemah dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA yang disesuaikan naik menjadi 6,4 kali sementara rasio EBITDA terhadap biaya bunga yang disesuaikan turun menjadi 2,6 kali. EBITDA LMIRT lebih rendah setelah berakhirnya perjanjian sewa induk di Lippo Mall Kemang.

Peringkat obligasi yang akan dirilis sejalan dengan Ba3 LMIRT karena obligasi tersebut tidak terkena risiko subordinasi. Pada 31 Maret 2019, 100% total utang LMIRT tidak dijamin dan seluruh utang dipegang pada tingkat perusahaan induk, termasuk utang yang dikeluarkan oleh LMIRT Capital.

Prospek peringkat LMIRT di posisi stabil mencerminkan ekspektasi Moody's bahwa LMIRT akan terus menghasilkan aliran pendapatan yang dapat diprediksi dari portofolio saat ini dengan didukung oleh tingkat hunian yang stabil.

Moody's berharap, LMIRT membiaya kembali sebagian besar utang yang jatuh tempo pada 2019 dan 2020 dengan dana hasil penerbitan obligasi yang akan dirilis.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun
| Selasa, 05 November 2024 | 07:26 WIB

Hapus Kredit Macet UMKM Rp 8,7 T, Erick Thohir: Kami Usul Minimal Berusia 5 Tahun

Kebijakan hapus tagih kredit bagi petani dan nelayan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintahan Presiden Prabowo.

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea
| Selasa, 05 November 2024 | 07:15 WIB

Kinerja Hero Supermarket (HERO) Ditopang Guardian dan Ikea

Hingga kuartal III-2024, HERO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 184 miliar, atau meningkat 868,42% 

INDEKS BERITA

Terpopuler