Berita *Global

Amerika Minta OPEC+ Tingkatkan Produksi Minyak, Fluktuasi Harga Mereda

Kamis, 12 Agustus 2021 | 10:54 WIB
Amerika Minta OPEC+ Tingkatkan Produksi Minyak, Fluktuasi Harga Mereda

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah, Kamis (12/8), bergerak stabil setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS), konsumen terbesar di dunia, meminta produsen utama meningkatkan pasokan. Permintaan ini muncul setelah minyak menguat selama dua hari sebelumnya, menyusul kekhawatiran pasar akan pasokan yang terbatas di saat banyak negara mulai melakukan pelonggaran pembatasan.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent naik tipis US$ 0,5 menjadi US$ 71,49 per barel pada perdagangan sesi pagi di Asia. Sementara kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 0,4 menjadi US$ 69,29.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Rabu (11/8), mendesak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, untuk meningkatkan produksi minyak guna mengatasi kenaikan harga bensin yang mereka lihat sebagai ancaman bagi pemulihan ekonomi global.

Baca Juga: Bursa Asia naik mengikuti jejak Wall Street, dolar AS melemah Kamis pagi

Data yang dipublikasikan Administrasi Informasi Energi (EIA) AS di hari tersebut menunjukkan, rata-rata permintaan bahan bakar di negara pengguna minyak mentah utama mencapai 20,6 juta barel per hari (bph) selama empat minggu terakhir. Angka itu sudah menyamai kisaran di tahun 2019.

OPEC bulan lalu menyetujui peningkatan produksi sebesar 400.000 barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya, mulai Agustus. Kesepakatan itu menghapus sisa pemotongan rekor 10 juta barel per hari, sekitar 10% dari permintaan dunia, yang dibuat pada tahun 2020.

Namun, masih ada kekhawatiran bahwa kenaikan tersebut tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan, karena AS dan Eropa melonggarkan pembatasan pergerakan yang disebabkan oleh virus corona.

Baca Juga: Lima calon emiten masuki masa bookbuilding, ini saran analis

“Administrasi Biden mengatakan bahwa peningkatan produksi yang baru-baru ini disepakati tidak akan sepenuhnya mengimbangi pengurangan produksi sebelumnya yang diberlakukan selama pandemi,” demikian kutipan dari catatan ANZ.

Gedung Putih menyatakan permintaan ke OPEC+ ditujukan untuk jangka panjang, dan belum tentu mendapat tanggapna segera.

Pemerintah AS menambahkan bahwa pihaknya tidak meminta produsen di AS untuk meningkatkan produksi, yang menyebabkan harga kembali berbalik arah, menjadi lebih tinggi pada hari Rabu, kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Namun data lain dari laporan EIA membebani harga. Stok minyak mentah AS turun sedikit minggu lalu, di luar perkiraan. Sementara persediaan bensin turun ke level terendah sejak November. Jumlah permintaan mingguan yang lebih fluktuatif juga menurun.

Selanjutnya: Setelah Beijing Menekan Perusahaan Digital, Sektor Ini Jadi Pilihan Investor di China

 

Terbaru