Anak Usaha Wilmar Bersiap IPO di China Awal Tahun Depan

Kamis, 21 November 2019 | 17:31 WIB
Anak Usaha Wilmar Bersiap IPO di China Awal Tahun Depan
[ILUSTRASI. Wilmar]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan perkebunan Wilmar International masih berupaya melakukan proses initial public offering (IPO) untuk anak usahanya di China, Yihay Kerry Arawana Holdings (YKA). Wilmar berharap bisa mendapatkan persetujuan regulator untuk IPO tahun depan. 

Wilmar, yang kini memiliki valuasi lebih dari US$ 19 miliar, sejatinya telah berupaya melakukan IPO ini sejak tahun 2017. Sebelumnya, Wilmar juga pernah berupaya listing di bursa Hong Kong senilai US$ 3 miliar pada 2009 silam. Namun, rencana itu ditunda. 

"Mengenai IPO YKA, kami sedang menunggu persetujuan dari regulator China. Dan harapannya bisa terlaksana pada awal 2020," ujar manajemen Wilmar kepada Reuters, Kamis (21/11). 

Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) resmi akuisisi PKS, begini dampaknya ke bisnis perseroan

Pada Agustus lalu, Wilmar sudah mengajukan permohonan untuk mendaftarkan bisnisnya di Bursa Efek Shenzhen. Wilmar memperhitungkan China sebagai pasar utama, lantaran memiliki lebih dari 300 pabrik dan jaringan pemasaran yang luas.  

Yihai Kerry Arawana adalah anak usaha yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh Wilmar. Ini merupakan salah satu perusahaan agribisnis dan pengolahan makanan terbesar di China.

Kegiatan bisnisnya termasuk pengolahan dan penjualan bumbuh dapur, bahan makakan, dan oleokimia.

Grup Wilmar rencananya akan melepas saham baru sekitar 10% dari total saham Yihai Kerry pasca IPO. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendanai belanja modal Yihai Kerry.

Baca Juga: Saham Perkebunan Melesat Terdongkrak Harga CPO

Wilmar akan mempertahankan jumlah saham di Yihai Kerry saat ini. Sehingga, usai IPO, kepemilikan Wilmar di Yihai Kerry Arawana akan terdulusi menjadi 89,99%.

Berdiri sejak 1991, Wilmar saat ini merupakan salah satu grup agribisnis terkemuka di Asia.

Berkantor pusat di Singapura, Wilmar memiliki lebih dari 500 pabrik dan jaringan distribusi yang mencakup China, India, Indonesia, dan di 50 negara lainnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler