Asing bebas masuk, UMKM bisa tergusur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Karpet merah kembali pemerintah bentangkan untuk menarik minat investor asing agar sudi masuk ke Indonesia. Kali ini pemerintah membuka banyak gembok sektor usaha yang selama ini terkunci rapat bagi pemodal mancanegara.
Langkah itu termaktub dalam Paket Kebijakan Ekonomi XVI yang dirilis pemerintah Jumat (16/11) pekan lalu. Pemerintah mengeluarkan 54 bidang usaha dari Daftar Negatif Investasi (DNI), yang artinya 54 bidang usaha tersebut kini terbuka untuk asing. Ini kali ketiga pemerintah merelaksasi DNI.
Berita Terbaru
Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.
Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) sudah mengalami penurunan 5,09%.
Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.
KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta.
Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan
Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.
Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar
Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).
Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.
Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater
