Aturan Auto Rejection Waran Akan Berlaku Bulan Depan

Jumat, 22 Februari 2019 | 07:04 WIB
Aturan Auto Rejection Waran Akan Berlaku Bulan Depan
[]
Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat akan menerapkan batas aturan penolakan otomatis atau auto rejection untuk mengatur perdagangan waran. Selama ini, perdagangan waran diketahui tidak memiliki aturan layaknya perdagangan saham.

Biasanya, harga saham di pasar lebih tinggi dari harga waran. Tapi saat ini harga beberapa waran justru lebih tinggi dari harga saham diperdagangkan. Hal tersebut menjadi dasar BEI menerapkan auto rejection terhadap waran. Jadi ketika harga waran lebih tinggi dibandingkan harga saham, Jakarta Automatic Trading System (JATS) secara otomatis akan menghentikan perdagangan.

Direktur Pengawasan Transaksi BEI Kristian Sihar Manulang mengatakan, penerapan auto rejection ini akan dimulai pada Maret 2019. Dia bilang sistem ini sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan BEI Nomor IIA Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, namun belum bisa diterapkan lantaran dalam proses penyesuaian oleh anggota bursa (AB). "Sistemnya harus dites terlebih dahulu oleh seluruh AB," kata dia, Kamis (2/21).

Kristian bilang, waran yang saat ini sudah diperdagangkan dan harganya melebihi harga saham akan menyesuaikan. Nantinya waran tersebut tidak bisa diperdagangkan dengan harga melebihi harga saham.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai, langkah BEI mengatur perdagangan saham sebagai langkah yang baik. "Tapi harus adil, jangan dibatasi kenaikan saja, penurunan harus dibatasi seperti saham Rp 50 per saham, waran ini benar-benar habis atau nol, diatur sesuai underlying," saran dia.

Edwin menilai, pergerakan waran liar karena spekulatif. "Waran ini derivatif nilainya dari nol sampai tak terhingga. Apalagi waran ada masa berlakunya," kata dia. Biasanya, mendekati jatuh tempo masa berlaku, harga jadi volatil.

Bagikan

Berita Terbaru

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
| Minggu, 29 Juni 2025 | 07:10 WIB

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum

Pemerintah kembali mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa yang sempat mandek. 

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler