Awas, Indeks Sektor Perkebunan Hanya Rebound Sementara

Senin, 20 Mei 2019 | 06:43 WIB
Awas, Indeks Sektor Perkebunan Hanya Rebound Sementara
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham, di akhir pekan lalu, jatuh lagi. Meski begitu, indeks sektor perkebunan menjadi salah satu indeks yang berhasil naik. Indeks sektor perkebunan naik 0,55% ke 1.361,88 pada Jumat (17/5). Tapi secara year to date (ytd), indeks ini masih anjlok 12,95%,

Sektor ini menjadi indeks sektoral berkinerja terburuk ketiga sepanjang tahun ini. Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, terkoreksinya indeks sektor perkebunan ini didorong oleh harga crude palm oil (CPO) yang menurun. Sejak awal tahun, pergerakan harga CPO berada dalam tren bearish.

Karena itu, penguatan pada hari Jumat hanya sentimen teknikal semata. Apalagi harga komoditas CPO di Malaysian Derivative Exchange naik 0,09% ke RM 2.098 per ton. Sementara selama sepekan, harga CPO untuk pengiriman Agustus 2019 menguat 4,48% dari level terendahnya di RM 2.008 per ton.

Meski berhasil menguat, Mino berpendapat, secara jangka panjang indeks saham sektor ini masih bisa turun lagi. "Karena harga CPO-nya masih relatif rendah," ucap dia. Jika di tengok secara ytd harga CPO telah turun 4,37%.

Apalagi, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Padahal, China adalah importir terbesar komoditas ini.

Alhasil, ketika ekonomi negara Tirai Bambu tersebut melempem impor minyak sawit akan ikut tergerus. "Kalau ekonomi melambat tentunya ada risiko permintaan CPO melambat," ucap Mino.

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, pemberat pergerakan indeks sektor ini adalah larangan ekspor CPO ke Eropa. Hal ini adalah dampak dari adanya kampanye negatif Uni Eropa.

Ke depannya, Chris melihat indeks sektor ini masih akan turun tapi ruang penurunan akan lebih terbatas. Apalagi, ada stimulus positif dari pemerintah Indonesia yang berupaya mendongkrak kontribusi industri non-migas dengan mendorong produksi bahan bakar green fuel seperti biodiesel B20 dan B30.

Untuk pilihan saham Mino menyarankan buy saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dengan target harga Rp 12.000. Jumat (17/5) harga AALI naik 2,48% ke Rp 10.350.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA