Bank Muamalat Mencari Tambahan Dana Rp 2 Triliun

Sabtu, 18 Mei 2019 | 10:04 WIB
Bank Muamalat Mencari Tambahan Dana Rp 2 Triliun
[]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Muamalat masih terus mencari dana sebesar Rp 2 triliun untuk bisa mengarungi bisnisnya di perbankan syariah Tanah Air. Hingga kini, bank syariah pertama di Indonesia tersebut masih mencari strategi apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sisa pendanaan.

Bank Muamalat kini masih merampungkan proses masuknya tiga investor baru: Al Falah Investments Pte Limited, Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa, dan Lynx Asia. Ketiganya akan menjadi investor baru di Bank Muamalat dan telah berkomitmen menjadi pembeli siaga (standby buyer) atas penerbitan 65,22% saham baru (rights issue) senilai Rp 2 triliun.

Jika rampung, Al Falah, yang salah satu pendirinya adalah Komisaris Utama Muamalat Ilham Habibie akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 50,3% saham. Al Falah akan menyuntikkan dana Rp 1,7 triliun, kemudian Kospin Jasa Rp 250 miliar dan Lynx Asia Rp 50 miliar. Dana tersebut sudah disetor oleh ketiganya di rekening penampung guna menunjukan keseriusan.

Jika semua proses ini rampung maka keputusan strategi apa yang dipakai untuk menambah Rp 2 triliun akan ada di tangan Al Falah sebagai pemegang saham pengendali kelak. "Kami mesti bicara juga dengan konsorsium (Al Falah) yang baru, pemegang saham yang baru, mekanisme yang optimal seperti apa," ujar Komisaris Independen Muamalat Iggi H. Achsien.

Ia menambahkan, kalau mencari dana dari rights issue lagi maka akan sulit terlaksana di tahun ini. Namun ia menyebutkan format penyertaan modal bisa bermacam-macam. "Bisa masuk setoran uang muka terlebih dahulu, kalau lihat regulasi bisa masuk ke tier 2 (modal pelengkap), kalau masuk tier 2, memungkinkan bisa terlaksana tahun ini," ujar Iggi.

Sementara Komisaris Utama Muamalat Ilham Habibie yang juga pimpinan Al Falah belum bicara banyak soal pendanaan. Ia hanya mengatakan ada sedikit perubahan bisnis Muamalat di bawah kendalinya.

Muamalat gandeng SMF

BANK Muamalat berencana menerbitkan sekuritisasi aset syariah dengan menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Tercatat beberapa kali SMF memberikan fasilitas pembiayaan ke perseroan ini.

Terakhir SMF memberikan pembiayaan senilai Rp 800 miliar pada akhir Desember 2017 dalam beberapa tahap. Sedangkan hingga akhir 2017, total pembiayaan SMF kepada Muamalat sebesar Rp 2,18 triliun.

Atas pembiayaan tersebut, Muamalat memberikan jaminan berupa portofolio KPR senilai Rp 2,2 triliun. Dengan SMF, kami berharap ada terobosan baru untuk menerbitkan sekuritisasi syariah pertama di Indonesia," ujar Iggi.

Bagikan

Berita Terbaru

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:04 WIB

FORE Mengejar Profit dari Bisnis Kopi Premium

Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) fokus melakukan ekspansi gerai baru

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa
| Sabtu, 26 April 2025 | 10:01 WIB

Menakar Rebalancing Indeks Likuid di Bursa

Rebalancing beberapa indeks, seperti IDX30 dan IDX80 ini akan berlaku mulai 2 Mei 2025 hingga 31 Juli 2025 mendatang.

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri
| Sabtu, 26 April 2025 | 09:00 WIB

Sukses Menjadi Raja Kopi di Kampung Sendiri

Menyusuri kisah Edward Tirtanata membangun Kopi Kenangan hingga berhasil memiliki 1.000 gerai saat ini.

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:31 WIB

Profit 30,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot Kembali (26 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,88% jika menjual hari ini.

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop
| Sabtu, 26 April 2025 | 08:25 WIB

Cinema XXI (CNMA) Masih Terus Melebarkan Layar Bioskop

Pada kuartal I-2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru dengan tambahan 15 layar.​di sejumlah wilayah.

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 26 April 2025 | 07:03 WIB

Tensi Dagang Mereda, Tapi Asing Tetap Keluar dari Bursa Saham Indonesia

Di tengah tren penguatan IHSG, dana asing masih keluar dari pasar saham, kendati nilainya tak sebesar pekan sebelumnya.

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Belum Keluar dari Tekanan

Rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.829 per Jumat (25/4), menguat 0,26% dari hari sebelumnya.

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:15 WIB

Prodia Bidik Layanan Pemeriksaan Kesehatan

Prodia lewat anak usaha Prodia Diagnostic Line mulai mengoperasikan pabrik reagen baru untuk antisipasi permintaan medical check up. 

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:10 WIB

Indonesia Berpeluang Jadi Destinasi Investasi Migas

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah untuk menarik minat investasi mitas seperti nilai keekonomian, iklim investasi serta politik.

Sepertiga ke Jamban
| Sabtu, 26 April 2025 | 06:07 WIB

Sepertiga ke Jamban

Ingat, kelak, tak ada bukti kesuksesan program makan bergizi gratis (MBG) kecuali anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas.

INDEKS BERITA

Terpopuler