Banyak Diminati, Pemerintah Susun Standar Produksi Ban Vulkanisir

Senin, 15 Juli 2019 | 05:29 WIB
Banyak Diminati, Pemerintah Susun Standar Produksi Ban Vulkanisir
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) tengah menyusun aturan mengenai standar produksi ban vulkanisir dalam bentuk good manufacturing practice (GMP). Hari ini, Senin (15/7), adalah jadwal rapat final penyusunan draft GMP. Asosiasi Pabrik Vulkanisir Ban Indonesia (Apvubindo) turut terlibat dalam proses tersebut.

Apvubindo menilai keberadaan GMP penting untuk menjamin keberlangsungan industri ban vulkanisir. Sekaligus, menjadi jawaban atas tudingan produk tersebut tidak aman digunakan.

Sejatinya, industri ban vulkanisir sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Hanya saja, penerapan SNI masih suka rela. Mayoritas pelaku usaha dalam kategori industri kecil kesulitan untuk memenuhi aturan.

Sejauh ini, 1.200 pelaku usaha ban vulkanisir bergabung dalam Apvubindo. Sekitar 85% di antaranya adalah industri kecil dan menengah. Sementara 15% adalah pelaku industri industri besar dengan omzet minimal Rp 5 miliar.

Industri ban vulkanisir manjadi penyerap karet terbesar kedua setelah industri ban baru. "Industri ban vulkanisir menyerap sekitar 90.000 ton karet per tahun sedangkan ban baru sekitar 120.000 ton," kata Ahmad Gunawan, Sekretaris Jenderal Apvubindo, Selasa (9/7) pekan lalu.

Namun, pertumbuhan pasar ban vulkanisir tak kalah gesit ketimbang ban baru. Apvubindo mengklaim, setidaknya kualitas ban vulkanisir setara dengan 90% kualitas ban baru. Adapun harga jualnya bisa lebih murah hingga 30%.

Salah satu pelaku usaha ban vulkanisir yakni PT Supervulkanin Adijaya. Produsen ban merek Vulkanin Jaya itu menargetkan pertumbuhan penjualan 30% tahun ini. "Ada peningkatan, sehubungan dengan regulasi pemerintah tetang pelarangan ban impor," kata Manager Produksi PT Supervulkanin Adijaya, Tonni Eriadi, ketika dihubungi KONTAN, Kamis (11/7).

Sebelumnya, Supervulkanin Adijaya mengaku tertekan oleh keberadaan ban produksi baru asal China. Pasalnya, ban tersebut memiliki struktur yang berbeda sehingga tidak bisa divulknaisir.

Informasi saja, saat ini Supervulkanin Adijaya menjual sekitar 11.000 ban vulkanisir per bulan. Permintaan terbesar datang dari kendaraan besar seperti bus dan truk.

Bagikan

Berita Terbaru

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:20 WIB

PTPP Andalkan Bisnis Inti di 2026

PTPPdi 2026 bakal fokus pada pengembangan usaha proyek-proyek konstruksi, baik di segmen building, infrastruktur, maupun EPC

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

INDEKS BERITA

Terpopuler