Belum Genap Dua Bulan IPO, Tiga Direktur Emiten Ini Mengundurkan Diri

Selasa, 03 September 2019 | 14:17 WIB
Belum Genap Dua Bulan IPO, Tiga Direktur Emiten Ini Mengundurkan Diri
[ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham BLUE, ENVY dan IPTV di BEI]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar mengejutkan datang dari PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY). 

Tiga direktur emiten yang belum genap dua bulan menggelar initial public offering (IPO), itu mengajukan pengunduran diri. 

Salah satu diantaranya merupakan direktur independen, yakni Lesmono Widodo.

Dua direktur lain yang ikut mengundurkan diri adalah Mohammad Zaed Bin Ramli dan Azmel Helmi Bin Hamzah.

Baca Juga: Manajemen Envy Optimistis Kinerja Keuangan Bakal Mencorong

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Selasa (03/09), Mohd. Sopiyan bin Mohd. Rashdi menyebut, perseroan efektif pada 31 Agustus 2019 telah menerima permohononan pengunduran diri ketiganya.

Namun, Direktur Utama PT Envy Technologies Indonesia Tbk itu tidak menyampaikan alasan dibalik pengunduran diri tersebut.

Selanjutnya, ENVY akan memproses pengunduran diri tiga direkturnya lewat rapat umum pemegang saham (RUPS).

Agenda tersebut akan digelar paling lambat 90 hari sejak permohonan pengunduran diri tersebut.

Baru IPO Juli 2019

ENVY baru melantai di bursa saham Indonesia pada 8 Juli 2019 dengan melepas 600 juta saham.

Dengan harga perdana Rp 370 per saham, ENVY meraup dana segar sebanyak Rp 222 miliar.

Sejak IPO, harga saham emiten yang bergerak di bidang usaha jasa dan perdagangan teknologi informasi itu telah melambung tinggi.

Pada perdagangan Selasa (03/09) pukul 13.55 WIB, harga sahamnya berada di Rp 1.340 per saham.

Baca Juga: Saham IPO Lebih Cocok Bagi Risk Taker

ENVY memiliki investsi di pengelola layanan digital warung kelontong berlabel Toko Indonesia (KO-IN). 

KO-IN sudah membuka layanannya untuk warung kelontong di Depok, Surabaya, dan Lamongan.

Baca Juga: Usai IPO, ini rencana bisnis Envy Technologies Indonesia (ENVY)

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 08:37 WIB

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas

Misalnya uang kita hanya cukup membeli sebatang emas lebih sedikit. Setelah membeli batang emas pertama kita bisa menggadaikan

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok
| Selasa, 16 September 2025 | 08:25 WIB

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok

Pemerintah belum mengambil keputusan terkait tarif cukai hasil tembakau dan akan melakukan kajian lapangan menyeluruh sebelum bergerak

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 07:43 WIB

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed cuma salah satu faktor yang memengaruhi harga komoditas.

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR
| Selasa, 16 September 2025 | 07:32 WIB

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR

ASII berencana mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham.

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025
| Selasa, 16 September 2025 | 06:30 WIB

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025

BPN  tercantum dalam Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025                              

Kemampuan Membayar Utang Menurun
| Selasa, 16 September 2025 | 06:26 WIB

Kemampuan Membayar Utang Menurun

Jika DSR semakin besar maka beban utang yang ditanggung pun semakin besar. Kenaikan DSR justru menandakan bahwa kemampuan membayar utang menurun.​

Kredit Menganggur Tinggi Tanda Likuiditas Aman
| Selasa, 16 September 2025 | 06:20 WIB

Kredit Menganggur Tinggi Tanda Likuiditas Aman

Kebijakan Kemenkeu mengalihkan dana negara Rp 200 triliun yang sebelumnya tersimpan di BI ke bank-bank milik Danantara menuai pro kontra

Rupiah Pada Selasa (16/9) Akan Dipengaruhi Data Ekonomi
| Selasa, 16 September 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Pada Selasa (16/9) Akan Dipengaruhi Data Ekonomi

Berdasarkan Bloomberg, rupiah melemah 0,25% secara harian ke posisi Rp 16.416 per dolar AS pada Senin (15/9)

Bergizi dan Transparan
| Selasa, 16 September 2025 | 06:16 WIB

Bergizi dan Transparan

Jangan lupa, bahwa program makan bergizi gratis (MBG) ini sebenarnya tidak gratis, karena dibiayai oleh duit masyarakat.

Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga Acuan
| Selasa, 16 September 2025 | 06:14 WIB

Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga Acuan

Ruang penurunan suku bunga acuan BI tetap ada setelah pemangkasan suku bunga The Fed                

INDEKS BERITA

Terpopuler