Berkah Moda Raya Terpadu bagi Emiten Makanan dan Minuman

Selasa, 09 April 2019 | 05:40 WIB
Berkah Moda Raya Terpadu bagi Emiten Makanan dan Minuman
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran infrastruktur moda transportasi publik terintegrasi seperti Moda Raya Terpadu (MRT) dan koridor rest area di jalan tol bakal menjadi peluang bagi emiten penyedia jasa restoran. Beberapa emiten memilih mengambil kesempatan dengan cepat.

Ambil contoh PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) yang telah membuka dua gerai Starbucks di Stasiun MRT, yaitu di Bundaran HI dan Cipete Raya. Langkah ini sejalan dengan target perusahaan.

MAPB berniat membuka sekitar 60 gerai kopi baru tiap tahun. "Karena itu, ruang pembukaan gerai harus bervariasi antara perkantoran, mal, area residensial dan MRT, jalan tol, bandara dan stasiun," kata Fetty Kwartati, Direktur MAP Boga Adiperkasa, akhir pekan lalu.

PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) juga mengamini peluang ini. Namun, emiten yang mengelola Pizza Hut Restaurant dan Pizza Hut Delivery ini masih mempelajari potensi pembukaan gerai baru di stasiun MRT atau rest area.

"Bisnis kami bertumbuh dengan baik di mal, ruko dan berdiri sendiri di tempat-tempat strategis. Tapi kami yakin, ini memberi kami peluang," kata Frederick Estrada Cadlaon, Direktur PZZA.

Saat ini, perusahaan yang ingin membuka 65 gerai baru ini lebih fokus ekspansi ke luar Jawa dan mengembangkan Pizza Hut Express. Ini adalah gerai mini Pizza Hut dan sesuai untuk foodcourt.

Analis menilai, pembukaan gerai di tempat strategis seperti rest area jalan tol dan stasiun MRT menjadi ekspansi menguntungkan. "Terutama di rest area. Karena kalau di stasiun MRT, pengunjung lebih fokus dengan perjalanan mereka," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto.

Analis Senior Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio berpendapat, para emiten juga bisa menjajal ekspansi ke digital online. "Jemput bola di tempat strategis berpotensi mendorong pendapatan mereka naik 5% hingga 10% per tahunnya," hitung dia.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, kehadiran moda transportasi publik terintegrasi akan berdampak signifikan bagi kinerja emiten, terutama bagi kinerja MAPB dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang gerai KFC miliknya tersebar luas.

Dengan pembukaan gerai dan memaksimalkan gerai yang ada, MAPB yang juga mengelola Pizza Express, Krispy Kreme hingga Coldstone, menargetkan penjualan dan laba bersih tumbuh di kisaran 15%-20% dibanding dengan pencapaian pada 2018 lalu.

Sedangkan Erick mengungkapkan, PZZA mematok target pertumbuhan penjualan di kisaran 13%-17% dibanding realisasi akhir 2018.

Dari sisi saham, Bertoni merekomendasikan PZZA, FAST dan MAPB untuk investasi jangka panjang, karena pergerakan sahamnya tidak terlalu fluktuaktif. Volume transaksinya juga terhitung relatif tipis. "Saham-saham jasa restoran layak dikoleksi jangka panjang, namun kurang menarik untuk trading jangka pendek," kata dia.

Sedangkan William merekomendasikan beli PZZA dengan target harga di Rp 1.400 hingga Rp 1.600 per saham. "Untuk saham FAST target harganya di level Rp 2.000 per saham dan MAPB target harganya di level Rp 2.000 per saham," papar dia.

Yaki menghitung, target harga saham terdekat MAPB di level Rp 1.900-Rp 1.920 per saham. Lalu untuk FAST di level Rp 1.900 hingga Rp 1.950 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Biar Tak Terjebak Utang di Masa Senja
| Minggu, 25 Mei 2025 | 09:15 WIB

Biar Tak Terjebak Utang di Masa Senja

Tak sedikit pensiunan yang seharusnya menikmati masa tua, masih harus berjuang melunasi utang. Simak saran dari perencana keuangan!

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (25 Mei 2025)
| Minggu, 25 Mei 2025 | 09:06 WIB

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (25 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 Mei 2025) 1 gram Rp 1.930.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,89% jika menjual hari ini.

Bitcoin Tembus All Time High, Tetap Waspada Berbalik Arah
| Minggu, 25 Mei 2025 | 08:15 WIB

Bitcoin Tembus All Time High, Tetap Waspada Berbalik Arah

Bitcoin unjuk gigi dengan mengukir all time high, dan altcoins mencoba mengekor jejaknya. Bisa bertahan sampai akhir tahun?

Menangkap Kakap
| Minggu, 25 Mei 2025 | 06:19 WIB

Menangkap Kakap

Otoritas BEI mulai aktif menjemput bola, membidik beberapa konglomerat agar melepas saham mereka ke publik.

Sell America
| Minggu, 25 Mei 2025 | 06:05 WIB

Sell America

​Usai peringkat kredit AS dipangkas, indeks bursa utama Wall Street merosot, imbal hasil atau yield US Treasury naik dan indeks dolar AS menukik. 

WOOD Mengintip Peluang Cetak Uang dari Hasil Pengelolaan Hutan
| Minggu, 25 Mei 2025 | 05:45 WIB

WOOD Mengintip Peluang Cetak Uang dari Hasil Pengelolaan Hutan

PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang memiliki konsesi hutan bersiap berkecimpung di bisnis karbon. Apa saja tantangannya?

Saat yang Lain Sibuk, Mereka Menyelami Hobi Anime Sampai ke Jepang
| Minggu, 25 Mei 2025 | 05:05 WIB

Saat yang Lain Sibuk, Mereka Menyelami Hobi Anime Sampai ke Jepang

Penggemar komik khas Jepang atau anime, tak lagi hanya sekadar membaca anime saja. Lewat komunitas, mereka juga berkolab

Surplus Anggaran Pembangunan
| Minggu, 25 Mei 2025 | 04:34 WIB

Surplus Anggaran Pembangunan

Ketika APBN tidak lagi defisit, tentu peluang pemerintah untuk membiayai program-program pembangunan menjadi lebih fleksibel.

Iklim Kemarau Basah Membuat Petani Buah Gelisah
| Minggu, 25 Mei 2025 | 04:00 WIB

Iklim Kemarau Basah Membuat Petani Buah Gelisah

Fenomena iklim kemarau basah membuat produksi buah berikut dengan kualitas rasa buah-buahan jadi menurun. Bagaimana solusinya?

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)
| Sabtu, 24 Mei 2025 | 08:48 WIB

Profit 33,89% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (24 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (24 Mei 2025) 1 gram Rp 1.930.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,89% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler