Biaya yang Dibayar ke Pihak Berelasi Melambung, Laba Bersih Unilever (UNVR) Terkikis

Rabu, 19 April 2023 | 20:29 WIB
Biaya yang Dibayar ke Pihak Berelasi Melambung, Laba Bersih Unilever (UNVR) Terkikis
[ILUSTRASI. Suasana kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di Tangerang Selatan, Kamis (28/7/2022). KONTAN/Baihaki]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren perlambatan kinerja masih mendera PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Teranyar, kinerja keuangan UNVR per 31 Maret 2023 kembali tertekan.

Bahkan, laba bersih Unilever melorot hingga -30,47% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp 2,02 triliun per 31 Maret 2022 menjadi Rp 1,41 triliun per 31 Maret 2023.

Anjloknya laba bersih Unilever seiring nilai penjualan bersih yang juga menciut. Koreksinya mencapai -2,15% secara tahunan menjadi Rp 10,60 triliun.

Segmen produk Kebutuhan Rumah Tangga dan Perawatan Tubuh masih menjadi kontributor utama pendapatan Unilever. Nilainya Rp 6,82 triliun atau setara 64,34% dari total pendapatan bersih UNVR.

Sementara pendapatan dari segmen produk Makanan dan Minuman menyumbang Rp 3,78 triliun, atau 35,66% dari total pendapatan bersih Unilever per 31 Maret 2023.

Baca Juga: Wah, 4 Petinggi Enseval (EPMT) Anak Usaha Kalbe Farma (KLBF) Ramai-Ramai Mundur

Nah, sejatinya laba kotor yang dicatatkan Unilever Indonesia hanya turun tipis -0,82% secara tahunan menjadi Rp 5,23 triliun. Tapi, repotnya berbagai beban yang ditanggung Unilever justru mengalami kenaikan. 

Yang paling mencolok adalah beban umum dan administrasi yang membengkak 57,57% secara tahunan, dari Rp 651,98 miliar menjadi sekitar Rp 1,03 triliun.

Jika diblejeti, beban terbesar di pos ini adalah beban merek, teknologi dan biaya jasa dan biaya enterprise technology solutions. Nilainya melambung 79,72% secara tahunan menjadi Rp 753,37 miliar.

Asal tahu saja, beban merek, teknologi dan biaya jasa dan biaya enterprise technology solutions dibayarkan oleh UNVR seluruhnya kepada pihak-pihak terafiliasi.

Biaya jasa dan biaya enterprise technology solutions misalnya, per 31 Maret 2023 sebesar Rp 375,37 miliar dan dibayarkan oleh Unilever Indonesia kepada Unilever Europe Business Center B.V. Per 31 Maret 2022 nilai di pos ini tercatat minus Rp 6,35 miliar.

Baca Juga: Emiten Keluarga Haji Kalla Cuan Besar, Laba Bersih Bukaka (BUKK) Meloncat 71,28%

Biaya jasa dan biaya enterprise technology solutions merupakan buntut dari Unilever Enterprise Technology Solution Service Agreement (Perjanjian ETS) yang diteken UNVR dan Unilever Europe Business Center B.V., dan berlaku efektif sejak 1 Oktober 2019.

Merujuk laporan keuangan UNVR, perjanjian ETS meliputi penyediaan layanan Enterprise Technology Solutions (ETS) yang terintegrasi secara global, yang mencakup berbagai layanan. diantaranya bisnis dan keuangan, sumber daya manusia, tempat kerja karyawan, layanan teknologi informasi dan layanan manajemen proyek.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:35 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:30 WIB

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah

Pemerintah akan melelang frekuensi 1,4 GHz untuk memperluas akses internet ke rumah-rumah dengan tarif murah Rp 100.000

 
Dirut DMMX Budiasto Kusuma: Memanen Buah Manis dari Krisis
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:14 WIB

Dirut DMMX Budiasto Kusuma: Memanen Buah Manis dari Krisis

Melihat portofolio dan strategi investasi Budiasto Kusuma, Direktur Utama PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) 

Produksi Stagnan, Pendapatan AALI Tahun 2024 Tumbuh 5,16%
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:12 WIB

Produksi Stagnan, Pendapatan AALI Tahun 2024 Tumbuh 5,16%

Tahun lalu, AALI memang fokus melakukan penanaman kembali tanaman sawit yang telah melewati masa produktif menyebabkan produksi stagnan.

KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:01 WIB

KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024

Tahun ini, KIJA menargetkan penjualan pemasaran Rp 3,5 triliun. Sebesar Rp 1,25 triliun dari target tersebut dari Kawasan Cikarang dan lainnya.

Beban Berat Uang Pensiun di APBN
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:38 WIB

Beban Berat Uang Pensiun di APBN

Saat kondisi keuangan negara  sulit dan banyak pemangkasan anggaran, tambahan dana pensiun sebesar ini tentu bukan prioritas.

Ganti Juragan, Emiten Baru Di Bawah Naungan Pemilik Anyar
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:16 WIB

Ganti Juragan, Emiten Baru Di Bawah Naungan Pemilik Anyar

Perubahan pengendali ini sangat mungkin exit strategy investor emiten kecil tersebut. Atau sarana perusahaan besar untuk backdoor listing.

Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:59 WIB

Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih optimistis, BI dapat menjalankan perannya dalam menstabilkan pergerakan rupiah.

Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:05 WIB

Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi

Modal sosial dan inovasi sebenarnya bisa menjadi kunci untuk membuka gembok kesulitan  dana di energi hijau.​

Bisnis di Indonesia
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:00 WIB

Bisnis di Indonesia

Makin banyak kini para pengusaha domestik yang bingung dengan kebijakan pemerintah yang selalu berubah-ubah.

INDEKS BERITA

Terpopuler