Bumi Resources (BUMI) Mengerek Produksi Batubara Berkalori Tinggi

Senin, 07 Januari 2019 | 11:53 WIB
Bumi Resources (BUMI) Mengerek Produksi Batubara Berkalori Tinggi
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membidik produksi batubara sebesar 90 juta metrik ton pada tahun ini. Proyeksi itu lebih tinggi daripada pencapaian tahun lalu. Demi memaksimalkan penjualan sepanjang tahun ini, anak usaha Grup Bakrie itu juga akan menggenjot produksi batubara berkalori tinggi.

Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava mengatakan, realisasi produksi batubara hingga tutup tahun 2018 sekitar 85 juta ton hingga 86 juta ton. Pada 2019, BUMI akan fokus menggenjot produksi batubara berkalori tinggi menjadi 8 juta hingga 9 juta ton melalui PT Arutmin Indonesia.

Secara keseluruhan, Arutmin Indonesia memproyeksikan produksi batubara sebesar 31,9 juta ton pada 2019. BUMI menyiapkan belanja modal sebesar US$ 60 juta yang akan digunakan untuk pemeliharaan. Belanja modal ini diperoleh dari kas internal perusahaan, kata dia kepada KONTAN, Jumat (4/1).

Dileep melihat tren penurunan harga batubara berkalori rendah masih menjadi tantangan utama pada tahun ini. Harga batubara acuan (HBA) pada Januari 2019 turun tipis menjadi US$ 92,41 per ton dibandingkan HBA bulan Desember 2018 yang sebesar US$ 92,51 per ton. Memang, tren penurunan harga batubara acuan terus berlanjut sejak enam bulan terakhir.

Atas dasar itu, Bumi Resources akan mengerek produksi batubara berkalori tinggi yang harganya cenderung stabil. Selain itu, Dileep bilang, membayar utang juga menjadi fokus BUMI pada tahun ini.

Pada tahun lalu , BUMI melakukan restrukturisasi berupa pembayaran utang dengan skema cicilan Tranche A sebesar US$ 167,5 juta, cicilan berikutnya berupa utang dan bunga akan dibayarkan pada 9 Januari 2019 sebesar US$ 60 juta hingga US$ 70 juta. Kami mengharapkan bisa membayar angsuran ke-4 pinjaman Tranche A minggu depan, ujar dia. Selama setahun penuh di 2019, BUMI ingin posisi debt to equity ratio (DER) menjadi dua kali.

Ini bagian dari restukturisasi utang senilai US$ 1,6 miliar yang diselesaikan melalui tiga tranche. Terlepas dari tantangan tahun ini, Bumi Resources optimistis bisa memperbaiki kinerja keuangan. "Kami berharap mencetak untung dan membayar utang sesuai jadwal," ujar Dileep.

Laba bersih BUMI menurun di akhir kuartal III-2018. Produsen batubara ini meraih laba bersih US$ 205,3 juta, lebih rendah 22,18% ketimbang kuartal III-2017. Selain karena beban usaha yang masih tinggi, penurunan laba bersih disebabkan rugi neto atas penjualan entitas anak sebesar US$ 84,61 juta.

Penjualan saham PT Dairi Prima Mineral oleh anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berdampak pada laporan laba rugi BUMI. Porsi saham BUMI di BRMS sebesar 36%. Dampak penjualan Dairi Prima ke BUMI sekitar US$ 32 juta.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:58 WIB

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari

Pelaku pasar masih bisa mendulang cuan dari pembagian dividen interim yang akan cum date hari ini, Jumat (27/12) hingga awal Januari 2025

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:35 WIB

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (27 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.528.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 21,20% jika menjual hari ini.

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:19 WIB

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)

Wakil Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), Chen Tsen Nan menjual sahamnya di DMND. 

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:14 WIB

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendirikan anak usaha pada 24 Desember 2024. Entitas baru ini bernama PT Askara Energi Andalan. ​

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:07 WIB

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik

Sejumlah sentimen positif masih memayungi emiten pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan emas ini. ​

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:00 WIB

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi

Membedah aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di sepanjang tahun 2024 dan prospeknya di 2025.

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:50 WIB

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan

Menakar cuan dan memilih saham-saham penghuni indek IDXV30, IDXG30 dan IDXQ30​ yang layak dikoleksi.

Nyemplung di Saham IPO, Investor Harus Paham Keuntungan dan Juga Risiko
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:48 WIB

Nyemplung di Saham IPO, Investor Harus Paham Keuntungan dan Juga Risiko

Informasi jelas harus disampaikan. Jadi investor dapat membaca dan mengerti risiko dan keuntungan di emiten itu,

Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:01 WIB

Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal

Tingginya imbal hasil (yield) berpotensi membebani fiskal Indonesia, serta mengurangi minat investasi di Indonesia.

Hari Kejepit Pasca Natal dan Cuti Bersama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 27 Desember 2024 | 06:29 WIB

Hari Kejepit Pasca Natal dan Cuti Bersama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebelum Natal dan cuti bersama pada Selasa (24/12), asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell Rp 231,18 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler