Buyung Poetra Sembada (HOKI) Memperkuat Penetrasi di Pasar Tradisional

Sabtu, 20 Juli 2019 | 05:50 WIB
Buyung Poetra Sembada (HOKI) Memperkuat Penetrasi di Pasar Tradisional
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) bakal terus memperluas penetrasi pasar. Salah satu caranya, emiten ini akan memperluas distribusi penjualan ke pasar tradisional.

Investor Relations HOKI Ferdinand Dion menjelaskan, pasar tradisional bukanlah pasar baru bagi HOKI. Nah, mulai semester kedua tahun ini, HOKI bakal melakukan penetrasi lebih dalam ke pasar tradisional. "Kami akan coba lihat lagi mana pasar tradisional yang potensial," ujar Dion, Jumat (19/7).

Meski masuk ke pasar tradisional, HOKI tetap akan mempertahankan image bisnisnya selama ini. "Kami tetap akan jual dalam bentuk kemasan, bukan curah," imbuh Dion.

Namun, dia belum bersedia menjabarkan secara spesifik pasar mana yang dibidik. Yang pasti, HOKI akan mencoba masuk ke pasar di luar Pulau Jawa, termasuk di Indonesia bagian timur.

Dion belum mau mengungkap berapa realisasi penjualan HOKI pada paruh pertama tahun ini. Kata dia, hasilnya memuaskan. Penjualan saat Lebaran bisa meningkat hingga 10% dibanding bulan biasa.

HOKI juga meyakini prospek bisnis beras masih cerah. Apalagi, beras merupakan bahan makanan pokok. Kalau dibanding penjualan kami tahun lalu yang sebesar Rp 1,4 triliun, market share kami tidak lebih dari 1%," tandas Dion.

Menurut Dion, tantangan bagi perusahaan adalah bagaimana memperkenalkan produk agar dapat diterima oleh pasar. Pasalnya, hingga saat ini pola pikir konsumer di Indonesia masih melihat beras kemasan lebih mahal daripada beras curah.

Padahal karena pemerintah kini mematok harga eceran tertinggi, maka harga produk HOKI sama. "Bahkan produk kami lebih higienis, ujar Dion.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Nestapa Buruh Pantura yang Terdepak Perubahan Iklim
| Minggu, 24 November 2024 | 08:23 WIB

Nestapa Buruh Pantura yang Terdepak Perubahan Iklim

Peliputan dampak perubahan iklim di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa ini didukung oleh Pulitzer Center

 
Bunyi Weker dari Pasar
| Minggu, 24 November 2024 | 08:19 WIB

Bunyi Weker dari Pasar

Pasar modal Indonesia memasuki fase genting. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot diikuti tipisnya transaksi. ​

Cuan Tumbuh Bugar dari Tempat Gym
| Minggu, 24 November 2024 | 04:41 WIB

Cuan Tumbuh Bugar dari Tempat Gym

Gaya hidup sehat semakin jadi tren masyarakat. Ini menjadi peluang bagi pelaku usaha gym untuk mengembangkan bisnisnya. 

Potensi Bisnis di Balik Platform Khusus Komunitas
| Minggu, 24 November 2024 | 04:41 WIB

Potensi Bisnis di Balik Platform Khusus Komunitas

Pengusaha di bidang teknologi digital mengembangkan aplikasi yang menjadikan komunitas sebagai target pasar mereka. 

Bersiap, Memasuki Babak Baru Bunga Pinjol
| Minggu, 24 November 2024 | 04:41 WIB

Bersiap, Memasuki Babak Baru Bunga Pinjol

Awal tahun 2025, fintech lending harus menyesuaikan tingkat bunga pinjaman yang baru, khususnya bunga untuk pembiayaan.

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler