CFO Bukalapak Natalia Firmansyah Gelar Aksi Beli Saham BUKA Meski Harga Turun Terus

Kamis, 09 September 2021 | 22:43 WIB
CFO Bukalapak Natalia Firmansyah Gelar Aksi Beli Saham BUKA Meski Harga Turun Terus
[ILUSTRASI. Sejak Bukalapak.com menggelar IPO, Natalia Firmansyah sudah membeli 110.000 saham BUKA.]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus lalu tak menyurutkan niat Chief Financial Officer (CFO) Bukalapak Natalia Firmansyah menambah kepemilikan saham BUKA. 

Meski harga saham BUKA terus turun hingga berada di bawah harga IPO di Rp 850 per saham, Natalia Firmansyah terus menggelar aksi beli saham BUKA. 

Dalam suratnya kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 9 September 2021, Natalia melaporkan perubahan kepemilikan saham BUKA. 

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) Kalah di Pengadilan Arbitrase London

Dalam surat tersebut, Natalia melaporkan pembelian saham BUKA yang dilakukannya sejak 9 Agustus lalu hingga hari ini, Kamis (9/9). 

Saat harga saham BUKA menyentuh auto rejection atas (ARA) di hari kedua perdagangan setelah listing, Natalia sempat membeli 15.000 saham BUKA. Perinciannya, sebanyak 5.000 saham dibeli di harga Rp 1.110 per saham sementara sebanyak 15.000 sisanya dibeli di harga Rp 1.195 per saham. 

 

 

Seperti diketahui, harga saham BUKA berturut-turut menyentuh batas atas penolakan otomatis di dua hari pertama sejak pencatatan perdana di BEI. Pada 9 Agustus, harga saham BUKA melesat 25% menjadi Rp 1.325 per saham. 

Saat harga saham BUKA mulai berbalik arah, Natalia tetap melanjutkan aksi beli. Pada 13 Agustus, Natalia beberapa kali menggelar transaksi pembelian saham BUKA (lihat tabel). 

Baca Juga: Membaca Peta Bisnis Rumah Sakit, Penguasanya Bukan SILO, HEAL, MIKA Apalagi SAME

Natalia masih melanjutkan aksi beli saham BUKA hingga hari ini. Kamis (9/9), Natalia memborong 10.000 saham BUKA di harga Rp 835 per saham. Pada hari ini, harga saham BUKA ditutup di harga Rp 815 per saham. 

Jika ditotal, Natalia telah memborong saham BUKA sebanyak 110.000 saham.  Nilai transaksinya sebesar Rp 108,1 juta. 

 

Transaksi Pembelian Saham BUKA oleh Natalia Firmansyah
Tanggal Jumlah Harga
(Rp/saham)
Nilai (Rp)
9 Agustus 5.000 1.110 5.550.000
9 Agustus 10.000 1.195 11.950.000
13 Agustus 5.000 975 4.875.000
13 Agustus 5.000 970 4.850.000
13 Agustus 10.000 965 9.650.000
13 Agustus 5.000 960 4.800.000
13 Agustus 15.000 955 14.325.000
13 Agustus 5.000 945 4.725.000
13 Agustus 5.000 935 4.675.000
13 Agustus 5.000 990 4.950.000
13 Agustus 20.000 980 19.600.000
16 Agustus 10.000 980 9.800.000
9-Sep 10.000 835 8.350.000
Total 110.000 982,73* 108.100.000
*Harga rata-rata

 

Jika dihitung, harga rata-rata transaksi pembelian saham BUKA oleh Natalia sebesar Rp 982,73 per saham. Harga rata-rata ini masih di bawah harga penutupan saham BUKA pada hari ini. Artinya, dari aksi pembelian saham BUKA di bursa, Natalia bisa dibilang masih mengalami potential loss

Meski begitu, sebelum Bukalapak.com menggelar IPO, Natalia sudah mendekap saham BUKA. Natalia tercatat memiliki  31.129.223 saham IPO yang ia beli di bawah harga IPO. 

Baca Juga: Sritex (SRIL) Akan Ajukan Perpanjangan PKPU Selama 90 Hari

Itu sebabnya, saham milik Natalia yang ia peroleh sebelum Bukalapak.com menggelar IPO itu termasuk saham yang wajib lock-up. Artinya, saham tersebut dilarang untuk dialihkan baik sebagian maupun seluruhnya hingga delapan bulan sejak 26 Juli 2021, tanggal Bukalapak memperoleh pernyataan efektif dari OJK.

Maklum, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 25 tahun 2017, investor yang memperoleh saham dengan harga di bawah harga initial public offering (IPO) dalam jangka waktu enam bulan sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran kepada OJK dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif. 

Selanjutnya: Kemampuan Mengurangi Utang Terhambat, WIKA Diyakini Tetap Mampu Mengelola Risiko

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi

Mengupas profil PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) yang tengah gencar menambah 10 kegiatan usaha di bidang konstruksi

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek  US$ 26,93 juta
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek US$ 26,93 juta

Pembelian kapal tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha GTSI sebagai perusahaan di bidang usaha pelayaran.

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat

Industri quick commerce yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari, saat ini mendapat banyak permintaan dari masyarakat urban.

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi

Masyarakat mencari sumber dana cepat dan fleksibel. Pinjaman daring, paylater, hingga layanan gadai, jadi pilihan lintas generasi.

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih

Pemerintah berencana menerapkan program mandatori pencampuran etanol 10% dalam bensin. Dan, telah membuat peta jalan bioetanol dari tetes tebu

Strategi Keberlanjutan ADHI Menjadi ESG Champion
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Strategi Keberlanjutan ADHI Menjadi ESG Champion

PT Adhi Karya Tbk baru saja merilis peta jalan keberlanjutan. Dalam peta jalan tersebut, ADHI menetapkan ambisi masuk SEA Fortune 100

 
Menjaga Loyalitas Melalui Label Halal
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Menjaga Loyalitas Melalui Label Halal

Agar mendapat kepercayaan pasar, pelaku usaha makanan melengkapi tokonya dengan sertifikasi halal. Apa saja keuntungannya?

Mengejar Target Marketing Sales di 2025, MTLA Manfaatkan Kebijakan Pemerintah Ini
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Mengejar Target Marketing Sales di 2025, MTLA Manfaatkan Kebijakan Pemerintah Ini

Mengejar target marketing sales tahun ini, emiten properti itu akan memaksimalkan momentum perpanjangan insentif PPN DTP.

Bioetanol Wajib, Bisnis Hijau Siapa Diuntungkan?
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:30 WIB

Bioetanol Wajib, Bisnis Hijau Siapa Diuntungkan?

Di balik jargon hijau untuk penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar, ada aroma bisnis yang tak kalah kuat di belakangnya.

Memperkuat Posisi di Industri Kontruksi, Simak Strategi Total Bangun Persada (TOTL)
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Memperkuat Posisi di Industri Kontruksi, Simak Strategi Total Bangun Persada (TOTL)

Penambahan KBLI baru tersebut masih merupakan lini bisnis konstruksi yang merupakan kegiatan utama TOTL. 

INDEKS BERITA

Terpopuler