China Terapkan Pembatasan Tanpa Kecuali, Rantai Pasokan Global Semakin Ketat

Rabu, 18 Agustus 2021 | 11:34 WIB
China Terapkan Pembatasan Tanpa Kecuali, Rantai Pasokan Global Semakin Ketat
[ILUSTRASI. Kontainer disusun menunggu untuk dikirim oleh kapal kargo di sebuah pelabuhan di kota Wuhan, ibukota provinsi Hubei, China, Kamis (30/4/2020). China Images via Reuters]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kongesti melanda sejumlah pelabuhan di China akibat pengalihan pendaratan di Pelabuhan Ningbo serta lambatnya pemrosesan kargo. Situasi ini merupakan imbas dari penerapan langkah-langkah desinfeksi yang ketat, bagian dari kebijakan habis-habisan China memutus mata rantai virus corona.

Lebih dari 50 kapal kontainer, Selasa (17/8), mengantri untuk berlabuh di Pelabuhan Ningbo, yang merupakan pelabuhan laut terbesar kedua di China. Menurut data Refinitiv, angka itu lebih tinggi daripada antrian yang tercatat pada 10 Agustus, yaitu 28. Pada tanggal itulah, China mencatat kasus Covid-19 di salah satu terminal Ningbo.

Perusahaan pelayaran internasional terkemuka telah memperingatkan klien mereka tentang penundaan dan penyesuaian rute. Setidaknya 14 kapal yang dioperasikan oleh CMA CGM, lima kapal Maersk dan empat kapal Hapag-Lloyd telah memutuskan untuk tidak masuk ke Ningbo. Dan lusinan lusinan kapal lain menyesuaikan jadwal mereka, kata kelompok pelayaran.

Baca Juga: Ekonomi Mulai Pulih, Laba Perusahaan Pelayaran Dunia Ini Naik hingga 10 Kali Lipat

Ekonomi China kehilangan momentum pemulihan, sebagai akibat dari pembatasan virus corona baru. Rantai pasokan global pun menghadapi ketegangan lebih lanjut dengan aturan pembatasan yang memperparah kongesti di pusat transportasi utama China. Sebelum pengetatan pembatasan, global supply chain sudah terbebani pemulihan belanja konsumen, kekurangan kapal kontainer dan kemacetan di pelabuhan.

Kementerian Perhubungan China telah memerintahkan semua pelabuhan untuk membentuk tim khusus yang menangani kapal asing. Beijing juga mewajibkan awak kapal dari luar China untuk memiliki sertifikat kesehatan atau tes negatif sebelum, kapal boleh melakukan bongkar muat.

Pengelola sejumlah pelabuhan juga memiliki aturan sendiri, dengan mencegah berlabuhnya kapal-kapal yang berasal dari daerah dengan risiko Covid-19 yang tinggi selama 21 hari terakhir, seperti India, Laos atau Rusia.

“Kebijakan tanpa toleransi China baik untuk pandemi tetapi buruk untuk rantai pasokan,” kata Dawn Tiura, chief executive officer Sourcing Industry Group, asosiasi sourcing dan procurement yang berbasis di Amerika Serikat (AS). “Sekarang merupakan masa yang sibuk karena peningkatan belanja seiring dengan masa kembali ke sekolah dan ke kantor. Ini juga masa persiapan untuk musim belanja yang akan datang."

Melalui pernyataan tertulis, Senin (16/8), Ningbo Zhoushan Port Co mengatakan, volume penanganannya telah kembali ke sekitar 90% dari tingkat rata-rata harian pada Juli, menyusul upaya untuk mengurangi dampak penutupan terminal.

Kapal yang dijadwalkan untuk singgah di terminal Ningbo, dialihkan ke pelabuhan terdekat. Pelabuhan Shanghai memiliki 34 kapal yang menunggu di pelabuhan, dibandingkan dengan 27 pada 10 Agustus. Sementara jumlah kapal yang menunggu di pelabuhan Xiamen - 700 km selatan Ningbo - naik menjadi 18 pada Selasa dari empat pada awal pekan lalu.

Baca Juga: Produksi melebihi konsumsi, Indonesia ekspor beras ke Arab Saudi

"Kargo menumpuk di pelabuhan baru-baru ini karena sedikitnya jumlah tenaga kerja dari sisi pelabuhan dan departemen terkait. Sementara peningkatan pengiriman juga membebani," kata operator kapal curah di kota pelabuhan timur China, Lianyungang.

“China adalah komponen penting dari rantai pasokan global. Setiap penutupan atau penundaan di China akan berimbas ke penundaan ketersediaan barang hingga dua atau tiga tingkat berikut,” kata Richard Lebovitz, CEO LeanDNA, konsultan supply chain di AS.

Freightos Baltic Global Container Index (FBX), indeks rata-rata tertimbang dari 12 rute utama peti kemas di dunia, pekan ini, sebesar US$ 9.770 per peti kemas seukuran empat puluh kaki. Itu adalah rekor tertinggi FBX.

Selanjutnya: Tawarkan Obligasi, Baidu Uji Minat Pasar atas Efek yang Diterbitkan Emiten China

 

Bagikan

Berita Terbaru

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:13 WIB

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa

Pemerintah siap menggulirkan proyek satu desa satu megawatt PLTS. Tapi, masih banyak tantangan yang siap mengadang.

Banjir Kecaman
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:10 WIB

Banjir Kecaman

Mereka tidak butuh pemimpin yang angkat karung beras yang bisa dikerjakan kuli panggul di mana saja.

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun

Perbankan kian agresif mendorong penyaluran pembiayaan hijau seiring meningkatnya komitmen industri keuangan terhadap prinsip ESG

INDEKS BERITA

Terpopuler