Citra Putra Realty (CLAY) Ekspansi ke Luar Pusat Wisata

Sabtu, 16 Februari 2019 | 08:54 WIB
Citra Putra Realty (CLAY) Ekspansi ke Luar Pusat Wisata
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), perusahaan properti dan perhotelan yang baru masuk bursa saham, berencana memperbanyak pasokan lahan atau landbank di tahun ini. Fokus daerahnya kali ini adalah Pontianak, Kalimantan Barat.

Bukan tanpa alasan anak usaha OSO Group ini memilih Pontianak. Direktur Keuangan CLAY Dodon Trikoeswardana memandang, pengembangan infrastruktur yang baik di kawasan perbatasan negara akan memberikan peluang bagi pertumbuhan bisnis pariwisata.

CLAY masih mengkaji peruntukan lahan di Pontianak. "Wilayah Pontianak kami prioritaskan karena daerah tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang potensial, perkembangan minyak dan gas, peningkatan infrastruktur, serta kebijakan pemerintahnya, cukup baik dan mendukung bisnis, jelas Dodon pada KONTAN, Jumat (15/2).

 

Namun, dia mengaku masih belum tahu kapan pengkajian bahkan pembangunan properti di Kalimantan akan dilaksanakan. Yang pasti, perusahaan ini sudah mengantongi dana untuk ekspansi lahan.

 

Pada gelaran initial public offering (IPO) 18 Januari lalu, CLAY berhasil meraup dana segar sebesar Rp 93,60 miliar. Berdasarkan prospektus IPO, 94% dana IPO akan digunakan untuk melakukan pembelian land bank dan sisanya untuk modal kerja.

 

Land bank yang diincar perusahaan yang berdiri tahun 2009 ini adalah tanah di Pontianak. Luasnya 8.500 meter persegi di pusat kota.

 

Selain fokus pada land bank, Dodon juga menjabarkan, CLAY fokus pada peningkatan kualitas hotel dan pelayanannya. Perusahaan ini memiliki hotel bintang lima The Stone di Legian Bali dan hotel bintang tiga The Clay di Jakarta. Keduanya baru beroperasi pada 2012.

 

Dodon mengakui, pengelolaan hotel di kawasan pusat wisata membutuhkan ekstra tenaga. Pertumbuhan pembangunan hotel, khususnya di daerah Jakarta dan Bali, cukup pesat. Persaingan pun meningkat. Kami tidak bisa pasif dan akan terus mengantisipasi pertumbuhan persaingan di tahun ini, jelas Dodon. Itu pun masih dihadang dengan ketersediaan ruang di kawasan Jakarta yang sudah semakin sempit.

 

Meski begitu, dirinya berpendapat jika pemerintah sudah cukup tanggap dan mendukung ruang bisnis CLAY. Salah satunya adalah kebijakan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang baru diberlakukan, yakni memantau maskapai untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 20%.

 

Menurut dia, kebijakan ini akan terus menstimulasi wisatawan untuk bepergian dan menginap di hotel. Promosi dan paket perjalanan yang diadakan oleh agen perjalanan, terus terang, membantu kami, ucap Dodon.

 

Menilik prospektus, CLAY telah bergabung dengan perusahaan penyedia layanan tiket pesawat terbang dan perhotelan secara daring. Secara target konsumen, perseroan membidik kelas menengah atas.

 

CLAY tak menyangkal pertumbuhan hotel bujet rendah, seperti Airbnb, memang membuat persaingan makin sengit. "Namun, kami khusus bermain di pasar hotel bintang lima dan sudah punya target pasar sendiri, jelas Dodon.

 

Perbaiki kinerja

 

Dodon melanjutkan, hambatan yang dirasakan cukup berat bagi CLAY adalah bunga pinjaman bank yang tinggi. Ini pun menjadi tantangan bagi industri perhotelan. Akibatnya, tak sedikit hotel bintang 3 ke bawah yang gulung tikar karena bunga mencekik.

 

Sementara dampaknya bagi hotel bintang 5, menurutnya, baru menuai untung setelah 8 tahun. Mungkin pemerintah bisa menengok lagi kebijakan soal bunga pinjaman ini. Sebab, sebagian besar pelaku usaha memanfaatkan pinjaman bank, tutur Dodon.

 

Tantangan pariwisata juga datang dari kondisi alam Indonesia. Dodon bercerita, CLAY sempat merasakan masa berat karena bencana alam meletusnya Gunung Agung di Bali 2017 lalu. Saat itu, pesanan lebih dari 1.000 kamar dibatalkan.

 

Hingga akhir 2017, CLAY masih menorehkan rapor merah. Tetapi Dodon bilang, sejak melewati 2017, kinerja bisnis CLAY meningkat secara signifikan di atas angka 15%.

 

Sebagai tambahan, nilai laba sebelum pajak (EBITDA) diperkirakan naik Rp 66 miliar dari estimasi posisi akhir tahun lalu yang berada di level Rp 40 miliar. Dengan demikian, target jangka panjang kami memang masih ingin fokus pada peningkatan kualitas hotel dan pelayanannya," kata Dodon.

 

Secara pemasaran, perusahaan mengambil langkah activity based costing atau memilih harga yang terbaik.

 

Bersamaan dengan penerapan target tersebut, CLAY masih mempercayakan dukungan bisnis perhotelannya pada JW Marriott sebagai pengelola dan operator.

Bagikan

Berita Terbaru

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

Waskita Karya Menggarap  RSUD di Kalimantan Utara
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:28 WIB

Waskita Karya Menggarap RSUD di Kalimantan Utara

Ari juga bilang, pihaknya menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau.

INDEKS BERITA

Terpopuler