Dibalik Pertumbuhan Ekonomi 2019 RI di 5,02%, Ada Konsumsi yang Tertekan

Kamis, 06 Februari 2020 | 07:45 WIB
Dibalik Pertumbuhan Ekonomi 2019 RI di 5,02%, Ada Konsumsi yang Tertekan
[ILUSTRASI. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (28/01). Pertumbuhan ekonomi RI 2019 terpengaruh banyaknya komponen pengeluaran rumah tangga yang tumbuh melambat. KONTAN/Fransiskus Simbolon]
Reporter: Bidara Pink, Grace Olivia | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 5,02% year on year (yoy). Angka ini, menjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia terendah setelah tahun 2015 yang saat itu tercatat sebesar 4,88% yoy.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 lalu hanya mencapai 4,97%.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Multifinance Kian Hati-Hati Jaga Rasio Kredit Macet
| Rabu, 20 November 2024 | 05:10 WIB

Multifinance Kian Hati-Hati Jaga Rasio Kredit Macet

Per September 2024, NPF multifinance di 2,62%. Angka tersebut naik dari September 2023 di 2,23% dan lebih tinggi dari akhir 2023 sebesar 2,44%. 

Kena Tipu, KoinP2P Jadi Fintech yang Gagal Bayar
| Rabu, 20 November 2024 | 05:05 WIB

Kena Tipu, KoinP2P Jadi Fintech yang Gagal Bayar

KoinP2P meminta perpanjangan pengembalian dana dan akan memberi kompensasi kepada para lender yang terdampak. 

Multistrada Arah  Sarana (MASA) Mengejar Pemulihan Kinerja
| Rabu, 20 November 2024 | 05:05 WIB

Multistrada Arah Sarana (MASA) Mengejar Pemulihan Kinerja

MASA atau Michelin Indonesia akan memperkuat inovasi produk demi memacu penjualan ban ditengah kondisi bisnis yang dinamis.

Modal Belanja Awal Tahun Depan dari Sukuk Global
| Rabu, 20 November 2024 | 05:00 WIB

Modal Belanja Awal Tahun Depan dari Sukuk Global

Pemerintah menerbitkan sukuk global sebesar US$ 2,75 miliar di November 2024 dalam rangka prefunding 2025

Sugiman Halim Masuk Jadi Investor, Saham DOSS & BOAT yang Baru IPO Kembali Melonjak
| Selasa, 19 November 2024 | 17:20 WIB

Sugiman Halim Masuk Jadi Investor, Saham DOSS & BOAT yang Baru IPO Kembali Melonjak

Volume transaksi saham PT Global Sukses Digital Tbk (DOSS) hari ini, Selasa (19/11) melonjak 1.581,89% menjadi 89,14 juta saham.

Tawarkan Obligasi & Sukuk Senilai Rp 2 Triliun, KAI Mampu Tekan Kupon Lebih Rendah
| Selasa, 19 November 2024 | 14:29 WIB

Tawarkan Obligasi & Sukuk Senilai Rp 2 Triliun, KAI Mampu Tekan Kupon Lebih Rendah

Sejak Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 25 basis point (bps) pada 17-18 September 2024, Kupon obligasi yang ditawarkan KAI turun 20 bps.

Total Produksi Listrik Hijau Grup Astra Akan Naik Nyaris 50% di Tahun 2025
| Selasa, 19 November 2024 | 13:53 WIB

Total Produksi Listrik Hijau Grup Astra Akan Naik Nyaris 50% di Tahun 2025

Diprediksi PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), entitas Grup Astra, akan memproduksi listrik bersih dari proyek-proyek existing sebesar 176,7 GWh di 2025.

Mata Uang Komoditas Ambruk di Hadapan Dolar AS
| Selasa, 19 November 2024 | 08:40 WIB

Mata Uang Komoditas Ambruk di Hadapan Dolar AS

Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) masih menekan mayoritas harga komoditas global, sehingga, mata uang komoditas juga ikut tertekan.

Saham Blue Chip Menanti Momentum Window Dressing
| Selasa, 19 November 2024 | 08:38 WIB

Saham Blue Chip Menanti Momentum Window Dressing

Faktor terbesar yang menekan saham blue chip adalah aksi jual atau arus dana keluar (capital outflow) investor asing.

BI mensinyalir Praktik Repo oleh Bank Meningkat, Duitnya Diparkir di SRBI
| Selasa, 19 November 2024 | 08:18 WIB

BI mensinyalir Praktik Repo oleh Bank Meningkat, Duitnya Diparkir di SRBI

SRBI lebih dilirik publik dibandingkan dengan produk bank lainnya, karena menawarkan imbal hasil lebih tinggi.

INDEKS BERITA

Terpopuler