Berita Market

Dibayangi PPKM Darurat, IHSG Jumat (2/7) Berpotensi Tertekan

Jumat, 02 Juli 2021 | 08:23 WIB
Dibayangi PPKM Darurat, IHSG Jumat (2/7) Berpotensi Tertekan

ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.

Reporter: Kenia Intan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di zona hijau pada perdagangan Kamis (1/7). Indeks saham menguat 0,34% ke level 6.005,95. Di tengah penguatan IHSG, investor asing mencatatkan net sell Rp 171,53 miliar.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG masih dibayangi kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19, yang menyentuh 24.800 kasus per kemarin. Kondisi ini dikhawatirkan memperlambat pemulihan ekonomi.

Karena itu, pada akhir pekan ini Dennies memperkirakan IHSG akan bergerak melemah. Pengetatan PPKM mikro yang dimulai pada 3 Juli juga diperkirakan berdampak ke pertumbuhan ekonomi. Prediksi dia, IHSG akan bergerak dengan support 5.969 hingga 5.934 dan resistance antara 6.039 hingga 6.074.

Baca Juga: Bukan bitcoin, inilah aset kripto yang paling menguntungkan pada semester I 2021

Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati IHSG hari ini akan kembali bergerak fluktuatif dalam rentang support 5.930 hingga 5.950 dan resistance 6.030 hingga 6.050. "IHSG dibayangi oleh pengumuman pemberlakuan PPKM darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021," kata dia, kemarin.

Kebijakan ini diharapkan dapat menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia. Tapi di sisi lain, penerapan PPKM darurat berpotensi mempengaruhi aktivitas ekonomi dalam jangka pendek dan akan menekan pergerakan indeks saham. Investor akan cenderung wait and see.

Baca Juga: Ini rekomendasi analis untuk saham POWR dan TINS usai masuk indeks Sri-Kehati

Sejumlah data ekonomi domestik terbaru juga menunjukkan perlambatan aktivitas manufaktur dan konsumsi pada bulan Juni 2021. Seperti diketahui, Markit Manufacturing PMI turun ke level 53,5 di Juni 2021, dari 55,3 di Mei 2021. Lalu, tingkat inflasi turun menjadi 1,33% yoy di Juni 2021 dari 1,68% yoy di Mei 2021. Valdy mengatakan, perlambatan ini terjadi seiring dengan peningkatan kasus baru Covid-19, terutama di pekan ketiga dan keempat bulan Juni.

Kendati begitu, pemerintah RI telah melakukan koordinasi untuk menambah dan mempercepat bantuan sosial selama penerapan PPKM darurat, sebagai bagian dari mitigasi dampak penerapan PPKM darurat tersebut. Ia merekomendasikan investor mencermati SIDO, MPPA, EXCL, TOWR, TLKM, ADRO dan BMRI.

Terbaru