Ekspansif, Industri Bioskop Diproyeksikan Menambah 2.400 Layar Baru

Senin, 21 Januari 2019 | 08:30 WIB
Ekspansif, Industri Bioskop Diproyeksikan Menambah 2.400 Layar Baru
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, Erviana Bastian | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layar industri film dalam negeri semakin lebar seiring lepasnya film dari daftar negatif investasi sesuai revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 44/2016.

Tahun ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memproyeksikan penambahan 2.400 layar. Berdasarkan data Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), total layar per 12 September 2018 sebanyak 681 layar dengan total 312 bioskop.

Judul film dan jumlah penonton juga terus meningkat. Pada tahun 2017, dari total 119 judul film, GPBSI mencatat ada 42,7 juta penonton. Sedangkan per 12 September 2018 lalu, dari 94 judul film yang ditayangkan, tercatat jumlah penonton film nasional sebanyak 36,3 juta.

Atas dasar itu, pemain industri ini terus berekspansi. PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) misalnya membangun bioskop baru. Dalam dua tahun, manajemen menargetkan bisa memiliki sedikitnya 100 bioskop. Sampai tahun lalu, total bioskop yang dimiliki BLTZ adalah sebanyak 57 bioskop.

Manael Sudarman, Head of Sales and Marketing CGV Cinemas mengklaim, pihaknya akan lebih agresif dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi, selama tiga tahun terakhir, bisnis hiburan ini selalu menunjukkan tren tumbuh. Tahun lalu, jumlah bioskop bertumbuh 35% ketimbang tahun sebelumnya. "Rata-rata pertumbuhan lokasi kami sejak tahun 2015 adalah 51%," ujarnya kepada KONTAN, Sabtu (19/1).

Graha Layar cukup ekspansif dalam mengejar pertumbuhan. BLTZ menargetkan, tiap tahun ada penambahan 20 hingga 25 bioskop baru. "Target tahun 2020 adalah kami mempunyai 100 lokasi bioskop. Artinya, dua tahun ini, kami harus buka 43 lokasi lagi," papar Manael.

Asal tahu saja, untuk setiap bioskop, setidaknya perusahaan memiliki empat layar, menyesuaikan dengan lokasi yang ada. Selain jenis layar biasa, BLTZ juga memiliki layar ScreenX Auditorium.

FLIX Cinema, jaringan bioskop milik Agung Sedayu Group juga baru saja mengumumkan rencana ekspansi bisnis tahun ini. Dyah Wuriant, Marketing Communication Manager FLIX Cinema mengatakan, tahun ini, pihaknya akan menambah bioskop. FLIX Cinema akan melakukan ekspansi dengan membuka dua bioskop lagi, yaitu di District 8 SCBD dan Mall Of Indonesia, terangnya kepada KONTAN, Minggu (20/1).

Hal senada diutarakan oleh Indriani Dewi Utami, Media and Public Relation Agung Sedayu Retail Indonesia. Perusahaan itu akan membidik beberapa lokasi yang dianggap strategis untuk pembukaan bioskop baru. "FLIX Cinema fokus perluasan pasar di mal-mal milik dari Agung Sedayu Group terlebih dahulu," tukasnya.

Untuk bisa merealisasikan target tersebut, Agung Sedayu sudah menyiapkan anggaran antara Rp 40 miliar sampai Rp 60 miliar tahun ini.

Pemain lainnya juga tak kalah ekspansif. Lotte Cinema, misalnya, tahun ini bakal menambah 20 bioskop lagi. Perusahaan asal Korea Selatan ini sudah mendapat izin prinsip mengoperasikan hingga 60 gedung bioskop.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bidik Pertumbuhan Kinerja 20%, SMIL Genjot Bisnis Forklift Listrik
| Sabtu, 13 September 2025 | 09:31 WIB

Bidik Pertumbuhan Kinerja 20%, SMIL Genjot Bisnis Forklift Listrik

Pada 2029 diharapkan 3 dari 4 forklift milik PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) akan menggunakan teknologi listrik.

Saat Bisnis Masih Lesu, Dana Jumbo Rp 200 Triliun Mengalir
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:43 WIB

Saat Bisnis Masih Lesu, Dana Jumbo Rp 200 Triliun Mengalir

Menakar efek pengucuran dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke pasar saham domestik. Sektor mana paling terdampak positif?

Intip Racikan Reksadana Saham Jawara Bulan Agustus
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:36 WIB

Intip Racikan Reksadana Saham Jawara Bulan Agustus

Hingga akhir Agustus 2025, reksadana saham mencetak return tertinggi dibandingkan produk reksadana lain, yakni 2,85% secara bulanan.

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:16 WIB

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA

Kawasan industri JIIPE di Gresik, Jawa Timur mulai memberikan kontribusi signifikan untuk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:58 WIB

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI

Pertamina hingga tahun 1975 bak kerajaan pribadi, tidak ada transparansi, tidak mempublikasikan neraca keuangan, utang menggunung.

 Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:20 WIB

Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan

Pembiayaan modal kerja tampil sebagai motor penggerak utama pertumbuhan piutang, meski kecepatan ekspansi industri secara keseluruhan menurun.​

Jangan Lupakan Dapur
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:05 WIB

Jangan Lupakan Dapur

Gejolak pangan dari sisi harga dan pasokan bisa mendorong masyarakat menggulung lengan baju menuntut perhatian lebih nyata.

Penyebab Kegagalan Digitalisasi Pertanian
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:00 WIB

Penyebab Kegagalan Digitalisasi Pertanian

Terjadinya kegagalan digitalisasi pertanian karena mereka menyalin sistem dari digitalisasi transportasi.

Tak Berguna Bila Tak Jadi Kredit
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:00 WIB

Tak Berguna Bila Tak Jadi Kredit

Pemerintah mulai mengalihkan dana dari Bank Indonesia (BI) senilai Rp 200 triliun ke bank milik Danantara.​

Bunga Kredit Perbankan Mulai Turun
| Sabtu, 13 September 2025 | 06:35 WIB

Bunga Kredit Perbankan Mulai Turun

Sejumlah bank mengaku sudah mulai menurunkan bunga kredit, seiring penurunan suku bunga acuan yang sudah 1% tahun inii menjadi 5%. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler