Emiten Properti Berharap Kinerja Tumbuh dari Proyek Baru

Senin, 08 April 2019 | 06:11 WIB
Emiten Properti Berharap Kinerja Tumbuh dari Proyek Baru
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain di industri properti lebih optimistis menatap prospek bisnis tahun ini. Pebisnis properti yakin kinerja keuangan tahun ini bisa lebih oke.

Ambil contoh PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi mengatakan, pihaknya menargetkan kinerja keuangan tahun ini tumbuh dua digit. "Pendapatan dan laba bersih kami targetkan tumbuh 10%," tutur dia kepada KONTAN akhir pekan lalu (5/4).

Padahal, pendapatan perusahaan properti ini sepanjang 2018 cenderung stagnan. Kenaikannya tak mencapai 1%

Laba bersih pengembang properti ini juga naik 24% karena efisiensi. Beban pokok SMRA tahun lalu turun 4% menjadi Rp 2,92 triliun.

Dua proyek baru di Karawang dan Bandung bakal menjadi penopang kinerja SMRA tahun ini. Perolehan penjualan proyek yang diluncurkan sejak semester kedua tahun lalu ini masih akan masuk ke dalam pembukuan perusahaan.

Secara konsolidasi, SMRA telah mencatat marketing sales Rp 1,1 triliun sepanjang kuartal pertama 2019. Jumlah ini setara 27,5% dari target.

Proyek baru

Lain halnya dengan PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Perusahaan ini lebih konservatif. Sebab, proyek En Block milik perusahaan ini sudah laku.

Penjualan senilai Rp 675 miliar dibukukan dalam pembukuan tahun lalu, bukan tahun ini. "Sehingga, target tahun ini relatif sama dengan tahun lalu," kata Direktur CTRA Tulus Santoso.

Ada marketing sales senilai Rp 7,7 triliun di balik realisasi pendapatan CTRA sepanjang 2018. Perolehan marketing sales tahun lalu ini setara 83% dari target.

Analis Indopremier Sekuritas Joey Faustian, memperkirakan, kinerja CTRA baru bakal terlihat positif memasuki semester kedua. Sebab, ada beberapa proyek, seperti di Ciracas dan Sentul, yang peluncurannya baru dilakukan pada periode tersebut.

Proyek Ciputra Maja juga bakal kembali menjadi salah satu andalan perusahaan pengembang ini tahun ini. "Kami memprediksi marketing sales CTRA tahun ini Rp 6 triliun," kata Joey dalam riset 1 April.

Joey merekomendasikan buy CTRA dengan target harga Rp 1.400 per saham. Joey juga menaikkan rekomendasi SMRA menjadi buy dengan target harga Rp 1.100 per saham.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, saham CTRA stagnan di Rp 1.100 per saham. Sementara, SMRA naik 35 poin ke Rp 1.110 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:23 WIB

Upaya Jaring Pemasukan dari Kadar Gula Minuman

Pemerintah dan DPR sepakat menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada tahun 2026 

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Kereta Khusus Petani-Pedagang Bakal Berefek Positif

Kereta Petani-Pedagang dengan tujuan mengangkut hasil pertanian dan barang dagangan dari daerah pedesaan ke wilayah perkotaan.

INDEKS BERITA

Terpopuler