ILUSTRASI. Pabrik kimia, petrokimia,?PT Tridomain Performance Materials Tbk TDPM
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) menjadi perguncingan pasca gagal melunasi pokok utang medium term notes II tahun 2018 (MTN II tahun 2018) senilai Rp 410 miliar. MTN II TDPM yang jatuh tempo 27 April 2021 itu merupakan aset dasar dari reksadana terproteksi Mandiri seri 147, yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).
Mengacu keterbukaan informasi dalam rangka penerbitan obligasi dan sukuk April 2021 lalu, TDPM menjelaskan bahwa perusahaan merupakan produsen speciality materials terbesar di Indonesia.
Kegiatan usaha utama TDPM adalah memproduksi speciality materials yang fokus pada produk penunjang sektor properti dan infrastruktur, consumer product, pemeliharaan lingkungan dan transportasi.
Baca Juga: Sebelum Gagal Bayar MTN, Para Petinggi Tridomain Performance Materials (TDPM) Resign
Perusahaan merupakan induk dari 4 perusahaan, yang terdiri dari Eternal Buana Chemical Industries (EBCI), Eterindo Nusa Graha (ENG), Tridomain Chemicals (TDC), dan Petronika (PNK). Lewat anak-anak usaha inilah, TDPM memproduksi speciality materials yang terdiri dari speciality resin, plasticizer, dan acrylamide.
Berikut ini rincian produk anak-anak usaha TDPM tersebut.
Berdasarkan hasil survei PT Citra Cendekia Indonesia (CCI) tahun 2019, TDPM memiliki posisi yang dominan di pasar Indonesia berdasarkan volume produksi. Pangsa pasar TDPM untuk produk speciality resin di Indonesia mencapai 18. Sedangkan pangsa pasar produk plasticizer dan acrylamide TDPM, masing-masing sebesar 60% dan 70%.