KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Geo Dipa Energi membidik pertumbuhan pendapatan tahun 2019 sebesar 9,31% atau mencapai Rp 857 miliar dari realisasi tahun lalu yang senilai Rp 784 miliar. Geo Dipa juga memproyeksikan bisa meraup laba bersih sebesar Rp 201 miliar dengan produksi pembangkit mencapai 769 GWh.
Sepanjang tahun lalu, Geo Dipa berhasil menorehkan pendapatan sebesar Rp 784 miliar dan laba bersih berkisar Rp 169 miliar hingga Rp 170 miliar dengan total produksi 744 GWh. "Mudah-mudahan pada tahun ini kami bisa meningkatkan lebih dari 5% dibandingkan realisasi tahun lalu," ujar Riki Ibrahim, Direktur Utama Geo Dipa Energi, kemarin (22/1).
Tahun ini, Geo Dipa menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 850 miliar. Jumlah itu tumbuh 41,67% ketimbang alokasi belanja modal pada tahun lalu sebanyak Rp 600 miliar.
Berkenaan dengan itu, salah satu fokus Geo Dipa pada tahun ini adalah menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Dieng small scale 10 megawatt (MW). Proses penambahan kapasitas ini bakal rampung pada 2020. "Untuk investasinya sekitar US$ 23 juta, tahun ini mulai dikerjakan," imbuh Riki.
Saat ini PLTP Dieng baru memiliki kapasitas 60 MW, di mana pembangkit hijau itu memiliki potensi sebesar 400 MW. Selain PLTP Dieng, Geo Dipa memiliki PLTP Patuha dengan kapasitas 60 MW yang berpotensi hingga 400 MW. Ke depan, Geo Dipa bakal mengembangkan PLTP Patuha Unit 2 dan Unit 3, dengan kapasitas masing-masing mencapai 55 MW. "Kami menargetkan rampung pada 2023," ungkap Riki.